Kehilangan Agama Anda
Sudah bertahun-tahun saya kehilangan agama saya dan saat ini
saya menjadi jauh lebih baik. Saya tidak melebih-lebihkan dalam
menyatakan pokok pikiran ini. Saya bersungguh-sungguh. Kadang orang-orang bertanya kepada saya, “Apa maksudmu berkata kehilangan agamamu?” Jawabannya sederhana.

Asal kata “agama” menjelaskan masalah tersebut. Agama
mengikat manusia dengan erat, mewajibkan mereka mentaati suatu susunan
standar dan perilaku. Sejalan dengan waktu, kata tersebut dihubungkan
dengan kewajiban yang dimiliki manusia terhadap dewa-dewa kuno.
Agama adalah sebuah rumah kaca untuk legalisme karena berfokus pada tugas dan kinerja.
Dalam terminologi modern, kata itu menunjukkan ide melakukan tindakan
tertentu dengan tujuan dalam pikiran agar mendapatkan perkenanan
ilahi. Agama adalah sebuah rumah kaca untuk legalisme karena berfokus
pada tugas dan kinerja. Agama menempatkan kewajiban pada manusia untuk
menggapai Tuhan dengan usaha-usahanya. Agama menaruh ikatan pada
manusia, sehingga membuat mereka berada dalam perbudakan.
Kekristenan yang sejati dalam banyak hal berbeda dengan agama. Sebuah
komentar yang baru-baru dikeluarkan mengenai tinju menggambarkan apa
yang saya maksud. Seseorang berkata, “Bagi saya, tinju seperti balet,
kecuali tidak ada musik, tidak ada koreografi dan para penari saling
memukul.” Perbandingan yang diberikannya antara tinju dan balet
menggambarkan kesatuan yang ada antara Kekristenan yang sejati dengan
agama yang hakekatnya adalah legalistik. Kesatuan itu tidak ada sama
sekali.
Kekristenan yang sejati didasarkan pada Injil. Kata
“Injil” berarti “kabar baik.” Apa itu kabar baik? Bahwa kita tidak lagi
harus mencoba untuk menggapai Tuhan melalui tindakan kita, tetapi
Allahlah yang bertindak untuk mempersatukan kita dengan Dia. Ini adalah
kabar baik bahwa Allah telah mengulurkan tangan kepada kita melalui
pribadi Yesus Kristus. Ini adalah kabar baik bahwa salib dan kubur
kosong cukup untuk membuat Allah untuk merobek kartu skor kehidupan Anda
dan menyatakan permainan telah berakhir – dengan Anda sebagai
pemenang. Yang kita butuhkan hanyalah percaya pada karya yang telah
diselesaikan Kristus. Itu saja – tidak ada yang lain. Para murid pernah
bertanya kepada Yesus, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya
kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada
mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yohanes 6:28-29). Percaya – itu saja.
Beberapa orang mungkin bertanya, “Bukankah kita harus melakukan hal-hal tertentu?” Jawabannya adalah kita akan
melakukan hal-hal tertentu, bukan karena kita sedang mencoba
mendapatkan nilai dari Allah, tetapi karena hal itu merupakan bagian
dari DNA rohani kita untuk menghasilkan perbuatan baik. Sebagian
orang mungkin salah berpikir bahwa kita sedang berperilaku agamawi,
tapi sebenarnya tidak. Kita hanya bertindak seperti siapa kita
sebenarnya – wadah dan saluran kehidupan ilahi.
Perlukah membuang agama Anda?
Agama akan mewajibkan Anda untuk bekerja bagi Allah, tetapi Yesus akan membebaskan Anda untuk melayani karena kasih.
Agama akan membelenggu Anda. Yesus Kristus akan membebaskan
Anda. Agama akan mewajibkan Anda untuk bekerja bagi Allah, tetapi Yesus
akan membebaskan Anda untuk melayani karena kasih. Agama akan membuat
Anda lelah. Yesus akan terus-menerus menyegarkan jiwa Anda dengan
kehidupan ilahi.

Kasih karunia versus Agama : “Dibenarkan (Roma 3:28)” >< “Lakukan saja.. Lakukan saja.. Lakukan saja …”
Ya, saya telah kehilangan agama saya. Akibatnya, saya menjadi semakin
intim dalam mengenal Yesus. Saya tidak akan menggantikan pengenalan
tersebut dengan agama apapun di dalam dunia ini. Saya masih melakukan
banyak hal yang bagi orang lain mungkin terlihat agamawi, tapi bukan itu
maksudnya. Saya hanya menikmati Yesus dan melakukan apa yang saya
inginkan (yang memang bertepatan dengan apa yang la inginkan).
Apakah Anda perlu membuang agama Anda? Anda akan menemukan diri Anda menjadi jauh lebih baik bila Anda menemukan hidup Anda di dalam Kristus. Ayo,
lakukan saja. Ucapkanlah selamat tinggal kepada belenggu yang terikat
pada kewajiban agama dan jatuhlah ke dalam pelukan Yesus Kristus. Anda
tidak akan menyesal.
Catatan:
Tulisan ini adalah terjemahan artikel yang ditulis oleh Steve McVey di websitenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar