Rabu, 04 November 2015

KEHILANGAN AGAMA

Kehilangan Agama Anda

Sudah bertahun-tahun saya kehilangan agama saya dan saat ini saya menjadi jauh lebih baik. Saya tidak melebih-lebihkan dalam menyatakan pokok pikiran ini. Saya bersungguh-sungguh. Kadang orang-orang bertanya kepada saya, “Apa maksudmu berkata kehilangan agamamu?” Jawabannya sederhana.
Losing-Your-ReligionDengan mengerti arti sesungguhnya dari kata “agama (religion) akan menolong menjelaskan pernyataan saya. Dalam bahasa Inggris, kata tersebut diambil dari bahasa Latin religio, yang memiliki arti “kewajiban” atau “ikatan.” Kemungkinan kata tersebut diturunkan dari kata kerja religare, yang berarti “mengikat erat.” (Diambil dari The Dictionary of Word Origins, oleh John Ayto).
Asal kata “agama” menjelaskan masalah tersebut. Agama mengikat manusia dengan erat, mewajibkan mereka mentaati suatu susunan standar dan perilaku. Sejalan dengan waktu, kata tersebut dihubungkan dengan kewajiban yang dimiliki manusia terhadap dewa-dewa kuno.
Agama adalah sebuah rumah kaca untuk legalisme karena berfokus pada tugas dan kinerja.
Dalam terminologi modern, kata itu menunjukkan ide melakukan tindakan tertentu dengan tujuan dalam pikiran agar mendapatkan perkenanan ilahi. Agama adalah sebuah rumah kaca untuk legalisme karena berfokus pada tugas dan kinerja. Agama menempatkan kewajiban pada manusia untuk menggapai Tuhan dengan usaha-usahanya. Agama menaruh ikatan pada manusia, sehingga membuat mereka berada dalam perbudakan.
Kekristenan yang sejati dalam banyak hal berbeda dengan agama. Sebuah komentar yang baru-baru dikeluarkan mengenai tinju menggambarkan apa yang saya maksud. Seseorang berkata, “Bagi saya, tinju seperti balet, kecuali tidak ada musik, tidak ada koreografi dan para penari saling memukul.” Perbandingan yang diberikannya antara tinju dan balet menggambarkan kesatuan yang ada antara Kekristenan yang sejati dengan agama yang hakekatnya adalah legalistik. Kesatuan itu tidak ada sama sekali.

Kekristenan yang sejati didasarkan pada Injil. Kata “Injil” berarti “kabar baik.” Apa itu kabar baik? Bahwa kita tidak lagi harus mencoba untuk menggapai Tuhan melalui tindakan kita, tetapi Allahlah yang bertindak untuk mempersatukan kita dengan Dia. Ini adalah kabar baik bahwa Allah telah mengulurkan tangan kepada kita melalui pribadi Yesus Kristus. Ini adalah kabar baik bahwa salib dan kubur kosong cukup untuk membuat Allah untuk merobek kartu skor kehidupan Anda dan menyatakan permainan telah berakhir – dengan Anda sebagai pemenang. Yang kita butuhkan hanyalah percaya pada karya yang telah diselesaikan Kristus. Itu saja – tidak ada yang lain. Para murid pernah bertanya kepada Yesus, “Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?” Jawab Yesus kepada mereka: “Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah” (Yohanes 6:28-29). Percaya – itu saja.

Beberapa orang mungkin bertanya, “Bukankah kita harus melakukan hal-hal tertentu?” Jawabannya adalah kita akan melakukan hal-hal tertentu, bukan karena kita sedang mencoba mendapatkan nilai dari Allah, tetapi karena hal itu merupakan bagian dari DNA rohani kita untuk menghasilkan perbuatan baik. Sebagian orang mungkin salah berpikir bahwa kita sedang berperilaku agamawi, tapi sebenarnya tidak. Kita hanya bertindak seperti siapa kita sebenarnya – wadah dan saluran kehidupan ilahi.

Perlukah membuang agama Anda?

Agama akan mewajibkan Anda untuk bekerja bagi Allah, tetapi Yesus akan membebaskan Anda untuk melayani karena kasih.
Agama akan membelenggu Anda. Yesus Kristus akan membebaskan Anda. Agama akan mewajibkan Anda untuk bekerja bagi Allah, tetapi Yesus akan membebaskan Anda untuk melayani karena kasih. Agama akan membuat Anda lelah. Yesus akan terus-menerus menyegarkan jiwa Anda dengan kehidupan ilahi.
Kasih karunia versus Agama : "Dibenarkan (Roma 3:28)" >< "Lakukan saja.. Lakukan saja.. Lakukan saja ..."
Kasih karunia versus Agama : “Dibenarkan (Roma 3:28)” >< “Lakukan saja.. Lakukan saja.. Lakukan saja …”

Ya, saya telah kehilangan agama saya. Akibatnya, saya menjadi semakin intim dalam mengenal Yesus. Saya tidak akan menggantikan pengenalan tersebut dengan agama apapun di dalam dunia ini. Saya masih melakukan banyak hal yang bagi orang lain mungkin terlihat agamawi, tapi bukan itu maksudnya. Saya hanya menikmati Yesus dan melakukan apa yang saya inginkan (yang memang bertepatan dengan apa yang la inginkan).
Apakah Anda perlu membuang agama Anda? Anda akan menemukan diri Anda menjadi jauh lebih baik bila Anda menemukan hidup Anda di dalam Kristus. Ayo, lakukan saja. Ucapkanlah selamat tinggal kepada belenggu yang terikat pada kewajiban agama dan jatuhlah ke dalam pelukan Yesus Kristus. Anda tidak akan menyesal.

Catatan:
Tulisan ini adalah terjemahan artikel yang ditulis oleh Steve McVey di websitenya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar