Jumat, 30 Oktober 2015

Apakah Memang Tuhan Yang Memberi dan Yang Mengambil?

Apakah Memang Tuhan Yang Memberi dan Yang Mengambil?

Seluruh Alkitab adalah baik bagi Anda, tetapi Anda tidak akan memperoleh banyak kebaikan darinya kecuali Anda mengenal Yesus Kristus. Untuk memahami firman yang tertulis, Anda perlu mengenal Firman Hidup. Jika Anda mencoba membaca Alkitab tanpa apresiasi akan Yesus – tentang siapa Dia dan apa yang telah dilakukan-Nya – Anda mungkin berakhir meminum obat orang lain. Beberapa ayat akan muncul bertentangan satu dengan yang lain dan Anda akan bingung.
The_Patience_of_Job_by_ArtistXero 
Hari ini saya ingin membahas seorang pria yang mempunyai masalah yang sedikit berbeda. Dia percaya bahwa Allah memberi kita pemberian-pemberian yang baik hanya untuk mengambilnya lagi. Anda mungkin bisa menebak bahwa saya sedang berbicara tentang Ayub. Ayub mengalami satu minggu yang benar-benar buruk ini ketika ternaknya dicuri, budak-budaknya dibunuh, dan anak-anaknya tewas ketika satu rumah runtuh menimpa mereka. Untuk beberapa alasan, Ayub mengira Tuhan berada di balik semua kehilangannya karena ia berkata:
“TUHAN yang memberi dan TUHAN yang mengambil; terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21)

Jika ada sebuah ayat kitab suci yang telah menyebabkan beberapa gagasan edan tentang karakter Allah, inilah salah satunya. Siapapun yang telah menderita kehilangan mungkin telah mendengar ayat ini. Ini sering dikutip di pemakaman. Kita bahkan menyanyikan lagu-lagu tentang itu. Untuk beberapa alasan aneh orang tampaknya menemukan kenyamanan dalam mempercayai bahwa Allah bertanggung jawab atas kehilangan mereka.
Sekarang jangan salah paham terhadap saya – Saya suka sikap Ayub. Dia mengatakan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, dia akan memuji nama Tuhan. Dia bukan orang percaya dalam cuaca baik. Tetapi Ayub masih mengatakan beberapa hal bodoh tentang Allah. Kelak dalam kisah itu Ayub akan datang pada penyesalan akan pilihan kata-katanya dengan mengakui “tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui.” (Ayub 42:3).
Tapi pertanyaannya masih bergaung: Apakah Allah benar-benar memberi dan kemudian mengambil kembali?

Setiap gambaran yang kita peroleh mengenai Allah perlu diinformasikan oleh Yesus Kristus. Yesus adalah “cahaya kemuliaan Allah dan gambar (NIV: representasi yang tepat dari) wujud Allah” (Ibr 1:3). Untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang karakter Allah, kita perlu melihat kepada Yesus, bukan Ayub. Dapatkah Anda bayangkan Yesus mencuri atau membunuh? Tentu saja tidak. Jadi bagaimana mungkin sebagian orang berpikir bahwa Allahlah yang bertanggung jawab atas kehilangan Ayub?
Sekarang Anda mungkin mengatakan kepada saya, “tetapi Paul, itu ada dalam Alkitab, tepat hitam di atas putih – ‘TUHAN yang memberi dan TUHAN yang mengambil’.” Biarkanlah saya menjelaskannya untuk Anda seperti ini. Jika Anda ingin wawasan yang terbaik mengenai karakter Allah, apakah Anda lebih baik melihat kepada:
(a) Yesus, yang mengatakan “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa;” (Yoh 14:9), ataukah
(b) Ayub, yang hanya mendengar tentang Tuhan, tetapi tidak benar-benar mengenal Dia (lihat Ayub 42:5)?
Tampaknya jelas bagi saya bahwa Yesus adalah pilihan yang lebih baik. Bentuklah pandangan Anda mengenai Allah dengan melihat hal-hal yang Yesus katakan dan lakukan.
jesus-gods-glory-hebrews-1-31

Yesus datang untuk mewahyukan Allah Sang Pemberi Agung. Apakah Anda telah diberi sesuatu yang baik? Maka pandanglah Tuhan sebagai sumber Anda. Dia memberikan Anda:
“Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.” (Yakobus 1:17)

Siapakah yang merampok Anda?

Tapi bagaimana jika Anda telah menderita kehilangan, seperti Ayub? Dia kehilangan kesehatannya, kekayaannya, dan keluarganya. Godaannya mungkin untuk menyalahkan Tuhan atas kehilangan Anda, seolah-olah Allah telah berubah pikiran. Tapi Tuhan tidak berubah-ubah. Dia tidak berubah seperti bayangan yang bergeser. Dia adalah pemberi yang luar biasa yang tidak pernah menarik kembali karunia-Nya.
“Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.” » MSG: “Karunia-karunia Tuhan dan panggilan Tuhan berada di bawah garansi penuh – tidak pernah dibatalkan, tidak pernah ditiadakan.” (Rom 11:29)
Jadi jika Tuhan yang melakukan pemberian, siapakah yang melakukan pengambilan? Sekali lagi, Yesus memberikan jawabannya:
JP2Poster
 
“Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yoh 10:10)

Kita seharusnya tidak menjadi bingung tentang dua peran yang berbeda ini. Yang satunya adalah pemberi, yang lain adalah pengambil. Jika Anda telah diberikan sesuatu yang baik, maka mengucap syukurlah kepada Allah. Tetapi jika Anda telah dirampok, jangan menyalahkan Tuhan. Dia tidak berada di balik kehilangan Anda.

Manusia secara spektakuler adalah pelajar-pelajar yang lambat. Dari awal sejarah manusia iblis telah berusaha untuk mencuri atau merusak segala sesuatu yang Tuhan beri kepada kita namun masih ada saja sebagian yang berpikir bahwa Allahlah sang pencuri! Tuhan telah memberi kita otoritas atas planet ini dan iblis mengambilnya. Tuhan telah memberi kita kebebasan dan iblis dengan caranya membuat kita memilih jalan perbudakan. Tuhan telah memberi kita hidup yang kekal, kesehatan dan kemuliaan, dan kita kehilangan semuanya. Tapi syukur kepada Tuhan untuk Yesus yang mengambil kembali apa yang iblis telah curi!

Karma versus anugerah

Jika Anda berpikir bahwa Tuhan memberi dan mengambil, maka Anda telah kehilangan poin tentang Yesus. Yesus datang untuk mewahyukan Bapa yang murah hati dan menghancurkan pekerjaan sang Pencuri (1 Yoh 3:8). Yesus datang supaya kita memiliki hidup yang penuh, tidak separuh saja.
Jika Anda berpikir bahwa Tuhan memberi dan mengambil, maka Anda lebih percaya pada karma dari kasih karunia. Karma mengatakan apa Anda lakukan akan dilakukan kembali ke Anda. Jika Anda sehat sekarang, besok Anda mungkin akan sakit. Jika Anda makmur sekarang, kemiskinan sedang menunggu hanya sekitar tikungan berikutnya. Ketika kekecewaan dan kesulitan datang, Anda tidak akan terkejut. Anda hanya akan menyerah dan berkata, “Aku memang sudah tahu kenyataan itu terlalu bagus untuk tetap bertahan.”
Dunia bekerja sesuai dengan prinsip memberi dan menerima, tapi Tuhan hanya memberi. Satu-satunya hal yang akan Dia lepaskan dari Anda – jika Anda mengijinkan-Nya – adalah dosa Anda, rasa malu Anda, penyakit Anda, kekhawatiran Anda dan ketakutan Anda. Dia mengambil hal-hal yang merugikan kita dan hanya memberikan kita hal-hal baik yang memberkati kita.

Apakah Anda seorang Ayub atau Daud?

Baik Ayub maupun Daud dirampok. Keduanya sangat tertekan dan dikelilingi oleh orang-orang bodoh yang memberi nasihat yang buruk. Tapi tidak seperti Ayub, Daud bersikap sangat mirip Yesus dan merebut kembali apa yang telah dicuri. Mengapa Daud melawan ketika Ayub sudah menyerah? Kita diberitahu bahwa Daud “menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya” (1 Sam 30:6). Dalam rasa sakitnya Daud merenungkan kebaikan Tuhan dan menyadari bahwa Tuhan itu tidak berada di balik kehilangannya. Dia mengerti bahwa bukan kehendak Tuhan baginya untuk menderita dan, menjadi sedemikian diperkuat, ia berjuang kembali dan menang.
Saya berharap saya bisa kembali ke masa lalu dan bertemu Ayub sebelum teman-temannya menemuinya. Saya akan mengatakan, “Ayub, Tuhan tidak membunuh anak-anak Anda! Dia tidak mencuri kehidupan Anda dan membuat Anda sakit. Anda telah dirampok! Iblislah yang mendapat Anda. Jangan duduk di sana dalam abu dan menangis tentang hal itu, bangunlah dan lawanlah! Apakah Anda seorang prajurit atau orang lembek? Apakah Anda seorang pemenang atau korban?”
Gereja tidak akan pernah melihat kemenangan jika kita berpikir Tuhan ada di balik penderitaan kita. Jika kita berpikir Allahlah yang merampok kita, kita bahkan tidak akan menolak. Kita akan membiarkan setan menari waltz dan menjarah keluarga kita sambil bernyanyi “Dia yang memberi dan yang mengambil.” Lucu, tapi saya tidak bisa membayangkan Yesus ataupun Daud melakukannya.
Sudah terlalu lama kita telah dilumpuhkan oleh ketidakpastian yang benar-benar hanyalah nama lain untuk ketidakpercayaan. Jangan melihat kepada Ayub, lihatlah kepada Yesus! Yesus tidak pernah bingung tentang siapa yang sedang memberi dan siapa yang sedang mengambil.
  
Catatan:
Tulisan ini adalah terjemahan artikel yang ditulis oleh Paul Ellis di websitenya.

Kamis, 29 Oktober 2015

Kejar KEKUDUSAN...haruskah ???

Shalom.

Apa kabar anda saat ini? Senang sekali saat mengetahui betapa diberkatinya anda. Halleluyah, saya yakin anda sedang terpesona dengan semua yang telah dikerjakan Yesus bagi anda^^.

Pada kesempatan kali ini, saya terdorong untuk menulis sesuatu untuk anda, ya, untuk anda^^. Dari judul tulisan ini, tentu anda sudah bisa menebaknya. 

Kekudusan..pernahkah terbesit di otak anda, tentang hal ini? 

"hmmm..sudahlah..jangan bahas soal kekudusan..itu hanya untuk para pendeta".

Banyak orang segera  mengalihkan arah pembicaraan, ketika kekudusan dijadikan salah satu  topik obrolan^^ Entah apa penyebabnya, tetapi minimal saya mengerti bahwa kekudusan merupakan sesuatu yang menakutkan bagi banyak orang^^. Saya mulai berpikir, mengapa orang-orang begitu sensitif dengan topik ini?

Kini saya paham, bahwa kekudusan sudah disalahartikan selama bertahun-tahun. Pemberitaan tentang kekudusan berorientasi pada " kamu harus hidup kudus " atau "kejarlah kekudusan, karena tanpa kekudusan kamu tidak bisa menikmati Sorga!!! "
Pernahkah anda mendengar pesan-pesan seperti itu? 
Dulu, saat masa-masa pertumbuhan saya, pesan tentang kekudusan merupakan sesuatu yang sangat menghancurkan saya. Saya tahu anda juga mengalaminya. Bagaimana tidak, saya terus diperdengarkan tentang jahatnya Allah itu, jika mendapati saya tidak kudus. Dan hal terburuknya, saya sadar sekuat apapun saya berusaha, saya tidak bisa cukup kudus. Saya menahan keinginan tangan saya, tapi mata tidak bisa. Saya menahan keinginan mata saya, tapi saya melakukannya dalam otak saya. Begitulah kenyataannya. 

Kekudusan sering dijadikan target pencapaian orang kristen agar bisa masuk sorga. "Tanpa kekudusan, tidak seorangpun akan melihat Tuhan".  Dan anda pasti tahu, saya semakin takut, semakin tertuduh, semakin tertekan dan terpenjara. 

Kesempatan ini, saya ingin beri tahu anda kabar baik, yang mungkin tidak diajarkan oleh mentor rohani anda.

Dalam ilmu menafsir atau Hermeneutika, salah satu prinsip dalam  menafsirkan Alkitab adalah dengan mencari tahu kapan pertama kali suatu kata muncul di dalam Alkitab. Dalam hal ini, tentu saja kata kudus. Mari menyelam^^

Kej 2 :  3  "Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu."

Kata menguduskan menggunakan kata Qadash yang artinya khusus atau dikhususkan. Tahukah anda, kisah dalam Kej 2 di atas adalah kisah tentang Allah yang baru saja menyelesaikan misiNya dalam penciptaan. Dan pada hari ke tujuh, Ia menguduskanNya, artinya dikhususkan. 
Saat merenungkan ini, saya mendapat beberapa hal yang begitu mempesona saya. Yaitu :
  • Kekudusan didahului suatu karya yang telah selesai. 
Tahukah anda, Allah tidak akan menguduskan hari ke tujuh, jika tidak melewati enam hari sebelumnya. Hari ke-enam semua pekerjaan selesai, dan hari ketujuh Allah kuduskan.Kekudusan hadir saat Allah telah beristirahat.
Saya ingin anda menemukan esensi dari hal ini. Kekudusan terjadi saat Yesus berkata "Tetelestai " yang dalam bahasa inggris diterjemahkan "it is finished". Yesus menyelesaikan misi penebusanNya, dan kekudusan diberikan cuma-cuma oleh iman.
  • Kekudusan bukanlah pencapian melainkan pemberian. 
Kekudusan adalah pemberian cuma-cuma. Apapun yang anda usahakan demi kekudusan, ujungnya adalah kesadaran akan kegagalan anda. Saya dan anda tidak bisa mengusahakannya. Tapi entah mengapa, hari ini, orang percaya ditekan dengan suatu rumusan pencapaian. Jika ada pertanyaan yang perlu dijawab, apakah para pendeta atau guru agama atau mentor rohani anda atau di gereja anda sudah cukup kudus? (Saya kira, anda perlu menanyakan hal ini pada mereka.) Mungkin anda harus menyiapkan tissu anda, jika mereka memberi  jawaban dari pertanyaan itu. Karena jawabannya pasti tidak akan memuaskan anda, tetapi membuat anda semakin depresi. Mereka pasti menjawab "tidak ada orang yang sempurna, karena itu kita terus berusaha hidup  kudus". Anda tahu apa artinya? Secara implisit mereka sedang berkata "kami rasa kami belum cukup". Jika pendeta anda berkata demikian, bayangkanlah, bagaimana nasib anda, yang hanyalah seorang jemaat? 
Jika anda membaca surat-surat rasul Paulus, anda akan menemukan kata-kata seperti orang kudus, yang dikuduskan. Dan anda akan paham setelah membaca seutuhnya, bahwa dikuduskan bukanlah karena pencapaian mereka, bukan pula karena perbuatan mereka, bahkan bukan pula karena mereka sudah cukup bersih.
  • Kekudusan bukan tentang kebersihan.
Kekudusan adalah kekhususan. Israel adalah umat yang dikuduskan atau dikhususkan. Israel tidak seputih yang anda kira. Tapi mereka telah dikuduskan = dikhususkan bagi  Allah. Abraham dikhususkan, tentu anda tahu bahwa  Abraham adalah penyembah berhala sebelum Allah menyatakan diriNya bukan?  Musa dikhususkan, dia adalah seorang pembunuh. Daud dikhususkan, anda tentu tahu siapa dia^^.
Anda lihat, kekudusan bukan tentang bersih atau putih tanpa noda.

Sekarang mari melihat lebih dekat bagian Alkitab yang sering disalahartikan yang berkaitan dengan topik kekudusan ini. 

Ibrani 12 : 14 "Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan


Berdasarkan ayat ini, maka saya telah berhasil dibuat tertuduh, karena merangsang kesadaran saya akan kegagalan saya mencapai kekudusan yang Tuhan inginkan. Hah..betapa sulitnya masa-masa itu. Sudah cukupkah kekudusan saya? Seperti inikah kekudusan yang diinginkan Tuhan dari saya : tidak mencuri, tidak berdusta, rajin membaca Alkitab, rajin berdoa dan puasa, rajin beribadah? Tapi otak saya sering tidak sejalan dengan tangan saya. Mata saya tidak sejalan dengan otak saya, mulut saya tidak sejalan dengan hati saya,bagaimana saya bisa cukup kudus jika saya terus gagal? 

Pernahkah pertanyaan seperti itu hadir dari  dalam otak anda? Saya mengalaminya^^.

"kejarlah kekudusan"...bertahun-tahun lamanya, saya percaya bahwa saya adalah  orang kristen sejati, jika saya bisa  hidup tidak bernoda. Dan saya bangga jika saya berhasil dengan itu. Saya terus mengupayakan kekudusan, tidak ini dan tidak itu, jangan ini dan jangan itu. Lelah sih, tapi saya terus melakukan seperti itu. Saya tahu Tuhan akan senang dengan saya karena saya sudah melakukan yang sebaik-baiknya. Suatu saat, rasa takut muncul dalam hati saya, saat mata saya  menemukan suatu ayat dari Alkitab :

Yes 64 : 6 "Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor---" 

saya mencoba menggali lebih dalam tentang ayat tersebut. Dan kain kotor yang dimaksud adalah kain yang digunakan untuk membersihkan (maaf) darah yang keluar saat perempuan mengalami haid atau menstruasi. Dan anda tahu dalam kitab Imamat, jika perempuan mengalami menstruasi, perempuan  itu najis. (Baca di kitab Imamat yah)^^.
Wow,,,semua kebaikan yang saya lakukan, ternyata najis dimata Tuhan. Jika begitu, bagaimana bisa saya mencapai kekudusan? 
Saya bersyukur, hari  ini, saya paham, bahwa saya tidak bisa menyenangkan Allah..karena saya  selalu  gagal. Hanya Yesus yang bisa menyenangkanNya. Yesus tidak pernah gagal, Ia tidak bercacat. Ia sempurna. Saya kini mengerti apa sebenarnya iman pada Yesus itu. DalamNya saya dikuduskan. Bukan karena saya cukup baik, tetapi karena pencapaian Yesus atas nama saya di kayu  salib. Bukan karena saya baik, tetapi karena Dia baik. Halleluyah^^

Dalam terjemahan bahasa aslinya, kata "kejarlah" hanya ada satu kali, dan dalam Alkitab TB, kata itu diterjemahkan "berusahalah". Tahukah anda, pada bagian "kejarlah kekudusan" kata kejarlah sebenarnya tidak ada. Kata itu hanya ada dalam bagian "berusahalah hidup damai dengan semua orang". Saya rindu anda menangkap maksud dari semua ini. 
Konteks dari Ibrani 12 adalah tentang keadaan orang percaya yang  terus mengalami tekanan, bantahan akan iman mereka dan untuk itu  penulis  surat ibrani menguatkan mereka dengan pesan untuk bertekun dalam iman mereka, dengan memandang kepada Yesus dan karyaNya (Ibrani 12 : 2). Ditengah keadaan yang berat itu, penulis surat ibrani berpesan agar orang percaya hidup berdamai dengan siapapun bahkan dengan mereka yang menganiaya mereka, menekan mereka. dan terus hidup dalam kekudusan. Saya sudah jelaskan sebelumnya, bahwa kekudusan bukan capaian. Saya kira anda  sangat paham untuk membedakan ini : hidup dalam kekudusan dan hidup untuk kekudusan.^^

"sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan".
Dalam teks aslinya, kata kekudusan  menggunakan kata hagiasmos dan tahukah anda, tidak ada pengulangan kata ini dalam teks aslinya. Artinya kata kekudusan hanya muncul sekali, tidak seperti pada terjemahan bahasa Indonesia. Kemunculan kata kekudusan yang lebih dari sekali dalam bahasa indonesia, menimbulkan tafsiran yang keliru, yaitu menghasilkan pemahaman bahwa kekudusan perlu ditekankan dengan seirus, sehingga harus dicapai  oleh semua orang kristen. dan dengan itu, orang percaya mulai sadar diri (kemampuan diri untuk kudus) dari pada sadar Kristus.

Sekarang mari lihat apa maksud dari tidak seorangpun akan melihat Tuhan .
"tanpa kekudusan, kita tidak bisa ke sorga, melihatnya saja  tidak bisa apalagi masuk didalamnya" pernah dengar yang seperti itu? 
Sadar atau tidak, ada kekeliruan exegetis yang telah terjadi. Orang kristen selama bertahun-tahun percaya bahwa yang dimaksud dengan kata Tuhan itu adalah berbicara tentang sorga. Sehingga jika tidak hidup kudus maka tidak akan bisa menikmati sorga. Benarkah seperti itu?

Ibrani 12 ; 14 Terjemahan saya "Berusahalah berdamai dengan semua orang  dalam kekudusan, sebab tanpa itu Tuhan kita tidak nampak." 

Anda menemukan sesuatu? 
Kata Tuhan dalam ayat ini bukanlah Theos melainkan Kurios yang artinya adalah tuan, pemilik. 

Jadi, maksud ayat diatas dalam, tanpa perdamaian dengan semua orang, maka Sang pemilik kita tidak bisa terlihat oleh mereka yang tidak seiman dengan kita. Bagaimana Allah yang pengasih bisa terlihat dari orang percaya yang membenci sesamanya? Bagaimana orang bisa percaya bahwa Allah adalah kasih, jika orang yang percaya kepada Allah tidka mau berdamai? Dengan berdamai, dengan mengasihi, Sang pemilik menjadi nampak bagi mereka yang tidak percaya. Saat saya tinggal di Papua, gembala di suatu gereja dimana saya melayani, bersaksi pada saya tentang kehidupan lamanya. Dia adalah seorang pemabuk, preman, yang kerjanya memalak orang sebanyak mungkin. Suatu saat, dalam keadaan mabuk, ia memalak seorang kakek tua, memukulinya, merampas semua uang si kakek. Dengan kepala yang berdarah, si kakek bangun dan berkata kepadanya : "Terima kasih anak (dialek papua), itu ko punya sudah, Tuhan sayang ko sekali". Sang kakek pulang dengan tubuhnya yang kesakitan setelah mengucapkan kalimat itu pada preman yang sekarang adalah seorang gembala. Tahukah anda, saat ucapak itu keluar dari si kakek, preman ini menangis sejadi-jadinya, dan terus merenungkan betapa baiknya Tuhan dari si kakek itu. 
Dengan tindakan kecil si kakek, akhirnya si preman sekarang telah menjadi pendeta.

Jadi bagaimana? haruskah mengejar kekudusan? 
Tidak!!! Kekudusan adalah pemberian cuma-cuma yang anda terima melalui iman akan Yesus dan karya sempurnaNya. 
Saya ingin menekankan ini pada anda, dan teruslah memperkatakannya sampai menjadi suatu kesadaran yang terbangun dalam hati anda.
Anda kudus dalam Kristus.
Anda benar dalam Kristus.
Anda sangat dicintai, Anda sangat diberkati
Anda sangat disukai, dan  dirindukan.
Anda adalah kebenaran Allah dalam Kristus.
Jangan percaya diri anda. Percayalah Yesus dan karyaNya.

Yesus For Ngana^^

 



Rabu, 28 Oktober 2015

ROH KUDUS mengingatkan dosa ?

Shalom. 

"Roh Kudus menginsafkan dosa".

Berdasarkan argument di atas, maka terciptalah pemahaman bahwa Roh Kudus akan menuduh setiap dosa orang percaya. Roh Kudus dianggap sebagai pengingat akan dosa seseorang sehingga dengan begitu terjadilah pertobatan.
Banyak gereja sering menggunakan paham ini. Yaitu bahwa Roh Kudus akan mengingatkan dosa orang percaya agar bisa cepat-cepat mengaku dan bertobat.
Benarkah Roh Kudus melakukan itu? 

Yohanes 16:7-8 (TB)  "--- Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa ---"

Ayat di atas sering menjadi dasar pemahaman yang keliru tentang Roh Kudus.
Pahamilah ini :
Pengenalan kita akan Allah, menentukan bagaimana kita menikmatiNya.
Sebelum Roh Kudus dicurahkan, ada suatu pola yang mengatur tatanan hidup orang yahudi saat itu, yaitu Hukum Taurat.

Anda harus memahami ini dengan jelas. Hukum Taurat SANGAT CUKUP untuk memberitahu keadaan dosa atau kesalahan seseorang. Dan jika menyatakan atau mendakwa kesalahan orang percaya itu penting, harusnya tidak perlu ada Roh Kudus lagi. Karena Hukum Taurat cukup untuk itu.Selain itu, setiap manusia memilik hati nurani, yang dengan segera akan memberitahu seseorang saat ia melakukan sesuatu yang tidak baik. Atau jika anda telah bersuami atau istri, percayalah, mereka oknum yang juga akan menegur anda jika anda melakukan kesalahan. Jadi, Roh Kudus tidak diperlukan untuk itu.

1 Timotius 1:8-9 (TB)  Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan,
yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya,
Hukum Taurat memang bukan bagi orang benar. Dan itu cukup untuk menyatakan kesalahan. 

Mari menyelam..

Untuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang ini, kita harus kembali kepada konteks ayat dari Yoh 16 tersebut.

Yoh 16 : 8-9 "Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman; akan dosa,karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku"

Perhatikan ini..
Pertama,yang diinsafkan adalah "dunia"..dan jika anda membaca terus, anda akan menemukan jawaban tentang siapakah yang dimaksud dengan "dunia" itu. Pada bagian berikutnya, disebutkan dengan tepat "tidak percaya". 

Jadi bukan kepada orang percaya ? 
YUPS^^. Mari mundur sedikit pada ayat-ayat sebelumnya.
Yoh 16 : 1 "Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku"
Jika anda membaca beberapa bagian sebelumnya, Yesus sedang berpesan kepada murid-muridnya. Dan kata "kamu" adalah kata yang dipakai Yesus untuk mendefinisikan para murid dan orang percaya. Lalu bagaimana dengan kata "dunia" ? Siapa yang dimaksud dengan "dunia" ? Saya harap anda tidak keberatan jika kita mundur lagi^^

Yoh 14 : 22 "Yudas,yang bukan Iskariot, berkata kepada-Nya: "Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?

Yoh 15 : 18 " Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih  dahulu membenci Aku dari pada kamu." 

Saat Yesus berbicara pada murid-murid, Ia menggunakan "kamu" untuk para murid. Saat murid berbicara pada Yesus, mereka menggunakan kata "kami". Dan saya kira ini tidak terlalu sukar untuk anda pahami, bukan ?^^

Jelas kata "dunia" ditujukan kepada pihak ketiga. Bukan Yesus dan bukan para orang percaya. 

"dunia" tertuju pada mereka yang tidak percaya bukan para murid, dan semua yang menolakNya serta membenciNya.

Roh Kudus datang dan menginsafkan "dunia", kapan itu terjadi ? Anda tentu tahu kisahnya bukan? Ya, Pentakosta. Anda tahu ada berapa orang yang bertobat saat itu ? Alkitab saya mencatat kira-kira 3000 orang.^^ Siapa mereka ? Izinkan saya mengingatkan anda, jika anda lupa kisah ini. Saat pentakosta, banyak orang terkumpul di Yerusalem. Btw..Pentakosta bukan ritual kekristenan. Kristen hanya mengadopsinya. Pentakosta adalah masa untuk memperingati pemberian Hukum oleh Allah kepada Musa di gunung Sinai.
Saat Roh Kudus dicurahkan, para rasul berkata-kata dengan banyak bahasa. Alkitab saya mencatat ada kurang lebih 14 bahasa. Sejauh ini, saya harap anda paham. Roh Kudus menginsafkan mereka yang tidak percaya, yang saat itu berjumlah 3000 orang.

2 Kor 3 : 6 Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis,tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

Saat Hukum Taurat diberi, 3000 orang mati. Saat Roh Kudus dicurahkan, 3000 orang hidup.HAlleluyah^^

Roh Kudus tidak mengingatkan anda yang telah percaya Yesus dengan dosa anda. Jika anda mengerti bahwa anda dibenarkan oleh iman kepada Yesus  dan karya sempurnyaNya, tentu anda tahu bahwa bahkan kegagalan anda tidak membuat Roh Kudus menuduh anda, membuat andaa menangis histeris serta memukul-mukulkan kepala anda di tanah^^

Jika Roh Kudus tidak menginsafkan akan dosa saya, lalu apa ?
Sebelumnya, saya ingin anda melihat klausa dari perjanjian baru ini.
Ibrani 8 : 18 ,12 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan.---Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka"

Tuhan tidak lagi mengingat dosa-dosa anda. Lalu bagaimana mungkin Roh Kudus mengingatkan anda tentang dosa anda ? Anda masih percaya bahwa Roh Kudus adalah Allah kan ? Jika Ya, coba pahami, mengapa Allah yang tidak mengingat dosa, mengutus RohNya untuk mengingatkan anda tentang dosa? Dia tidak mau mengingat dosa, tapi RohNya seperti mengingatnya bahkan mengingatkan anda ? wow..apa yang terjadi? Tuhan salah? atau kita yang salah ? (Renungkan).  

Apa yang Roh Kudus insafkan pada orang percaya? 
Yoh 15 : 26 "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku." 

Roh Kudus menginsafkan orang percaya tentang Yesus dan karya sempurnaNya. Maksudnya adalah, saat anda percaya pada Yesus, oleh iman anda dibenarkan. Dan kebenaran anda bukanlah hasil  usaha  atau pencapaian anda. Itu pemberian Allah cuma-cuma. Anda orang benar. Itu status anda di hadapan Allah. Saat anda gagal, jatuh, melakukan kesalahan, Roh Kudus menginsafkan anda tentang Yesus dan karyaNya yang membuat anda benar secara cuma-cuma. Roh Kudus TIDAK diutus untuk mendakwa anda, atau menyinggung dosa anda. Setahu saya, pendakwa itu iblis bukan Roh Kudus. Alkitab saya mengajar bahwa iblis itu pendakwa. 

Roh Kudus membuat anda mengerti kebenaran. Dan perlu anda ketahui, kebenaran tidak datang dari pencapaian (pola Perjanjian Lama Hukum Taurat), melainkan datang melalui Yesus Kristus. 
Yoh 1 : 17  "sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa,tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Roh Kudus menginsafkan anda sedemikian rupa, sehingga anda  sadar Kristus bukan sadar dosa atau pencapaian anda. 
Yesus For Ngana^^

Minggu, 25 Oktober 2015

Bedah Lagu "Tetap Setia"

Shalom. Bedah Lagu yuk^^ 

Saya yakin anda tahu dan hafal lagu dibawah ini. Lagu yang indah, tapi saya rindu membedahnya, agar anda punya pemahaman yang benar dalam perspektif perjanjian baru.

Judul : TETAP SETIA
.
"Selidiki aku lihat hatiku
Apakah ku sungguh mengasihiMu Yesus"
=> Saya jadi teringat seorang murid Yesus, namanya Petrus. Sebelum peristiwa taman Getsemani, Yesus dan murid-murid menikmati paskah. Yesus memberitahu murid-muridNya tentang penderitaan yang akan Dia alami, dan goncangan yang akan dihadapi para murid.Tiba-tiba Petrus memberi argument yang keren "Biarpun mereka semua terguncang imannya, aku sekali-kali tidak"-Mat 26 : 33. Orang ini begitu membanggakan kasihnya kepada Yesus. Tapi saya kira anda tahu apa yang terjadi padanya setelah itu kan ? Yups..Petrus menyangkali Yesus. Setelah kebangkitan Yesus, Dia bertanya tiga kali pada Petrus, tentang kasihnya kepadaNya (Yoh 21)"Apakah engkau AGAPE padaKu?" Petrus menjawab "Aku PHILIA padaMu" Tiga kali ditanyai dan tiga kali pula jawaban yang sama keluar dari mulut Petrus. Tapi amazingnya, Petrus dipercayakan untuk menggembalakan dombaNya.
Faktanya, Petrus hanya bisa PHILIA. Tapi entah mengapa Petrus begitu berbangga dengan kasihnya itu  pada Yesus. Hari ini, kita sering dengar pesan tentang "kasihi Tuhan lebih lagi dsb", padahal jika kita mau jujur, kita gagal mengasihiNya (renungkan sejenak)^^ Benar bukan? 
Saat anda minta Tuhan menyelidiki hatimu untuk tahu apakah anda sungguh telah mengasihiNya, percayalah, jika Dia harus menjawab anda, jawaban itu pastilah TIDAK. Kita seperti Petrus, kita hanya bisa PHILIA. Tapi entah kenapa kita begitu berusaha mengasihi Yesus denganbanyak cara : Doa puasa..Baca Alkitab 10 Pasal..Saat teduh..doa semalam suntuk..berbuat baik dan lain sebagainya. Hari ini, Allah tidak memeriksa anda. Karena "korban" anda telah memenuhi syarat bagi anda. Apakah Anak mengasihi BapaNya ? YA. Dan Bapa melihat itu dalam anda karena iman. Kenapa berbangga dengan kasih kita kepada Tuhan, jika ternyata kita selalu gagal? Berbanggalah karena kasih Allah pada anda :AGAPE.


"Kau yg Maha Tahu"
=> Setuju. Allah maha tahu. Dia tahu anda tidak bisa mengasihiNya. Karena itu Ia memilih mengasihi anda. Kasih yang ajaib.^^ Dan itu untuk anda.^^

"dan menilai hidupku"
=> Dalam Perjanjian Lama, jika anda berdosa dan memohonkan pengampunan, anda harus membawa korban untuk itu, seekor domba.(Baca di Imamat dst). Membawanya pada imam. Imam akan memeriksa domba itu. Sebentar!!! Bukankah anda yang berdosa? Kenapa domba itu  yang  diperiksa? Lanjutkan...Domba diperiksa, apakah bercacat atau tidak. Jika tidak bercacat anda bisa menerima pengampunan anda. Anda harus menumpangkan tangan anda di kepala domba itu, dan itu punya makna, yaitu dosa dan hukuman karena dosa anda ditanggungkan pada domba itu, tetapi juga sekaligus, kebenaran dari domba itu diperhitungkan pada anda. Domba pun dibunuh. Harusnya itu anda, tetapi karena domba itu memikul dosa anda, anda bebas. Anda pulang dengan merdeka, harusnya itu bagian si domba yang tidak tahu apa-apa, tapi karena kebenaran domba diperhitungkan pada anda, anda merdeka.^^
Tapi sayangnya, Perjanjian Lama hanyalah bayangan dari sesuatu  yang jauh lebih baik dan sempurna yaitu perjanjian baru. Yohanes Pembabtis berseru "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia." - Yoh 1 : 29. Yesus Anak Domba, korban bagi pengampunan dosa manusia. Domba itu diperiksa dan Ia layak.^^ Hari ini, Bapa tidak memeriksa anda. Dia telah memeriksa Domba Sempurna itu dan Ia layak. KelayakanNya ada dalam anda karena iman anda pada Yesus.^^Dia tidak menilai pencapaian anda, tetapi pencapaian Yesus bagi anda. Yesus berkata "Sudah Selesai". Sempurna. Beres. ^^Pencapaiannya perfect bagi anda.^^

"Tak ada yg tersembunyi bagiMu"

Reff:
"Tlah kulihat kebaikanMu
Yang tak pernah habis di hidupku"
=> Yups. Lihatlah itu. Berfokuslah disitu. Pandang karyaNya yang ajaib, sempurna bagi anda. KebaikanNya tidak pernah habis. Jangan berfokus pada kasih anda, pencapaian anda. Tapi fokus pada kasih Yesus dan pencapaianNya bagi anda.
 
"Kuberjuang sampai akhirnya
Kau dapati aku tetap setia"
=> Anda tidak perlu berjuang. Perjuangan telah diselesaikan Yesus bagi anda. Yesus dalam anda yang akan berkarya. Dia berjanji menyertai sampai akhir ( MAt 28 : 20). Menyertai seperti apa ?. Tahukah anda, bahwa anda lebih dari para murid Yesus? Dahulu mereka berjalan berdampingan dengan Yesus, tapi kini,  Yesus di dalam anda, Immanuel artinya Tuhan beserta kita. Bukan sekedar "with us" tetapi "within us". Dengan anda dari dalam, bersama anda. ^^ Dalam usaha perjuangan anda, anda akan menyadarinya sendiri, bahwa anda tidak setia. Saya mengalami ini lebih dahulu^^ Saya berjuang, beusaha setia, dan hasilnya secara jujur, hati nurani saya memberitahu saya kegagalan saya. Saya tidak setia. 
Kini saya mengerti. Hanya Yesus yang setia. Dia taat, bahkan sampai mati di kayu salib. Dia setia. Bapa tidak melihat kesetiaan anda. Dia melihat kesetiaan AnakNya dalam anda.
Berhentilah bermegah dengan kemampuan anda. Anda berpotensi gagal. Tapi  Yesus tidak. Itu alasan yang kuat mengapa Allah menyelamatkan manusia bukan karena kemampuannya.

Halleluya^^
Sadar akan Kristus bukan sadar diri^^
Karena iman, anda dibenarkan. Anda bukan objek penilaian Allah atau objek hukuman Allah. Anda objek kasihNya.

Jika anda berulang kali membaca Alkitab anda, dan sampai  hari ini anda masih bingung, apa sebenarnya isi hati Allah? Ini kabar baik bagi anda. Isi hati Allah adalah ANDA^^

YESUS For Ngana^^

Kamis, 22 Oktober 2015

KEMEGAHAN KRISTEN

Shalom. 
Senang sekali bisa menyapa anda. Tuhan Yesus mencintai anda tanpa syarat. 
Memberkati anda sesuka hati-Nya. 

"Tapi, Tuhan tidak murahan, sehingga memberkati orang seperti yang anda tuliskan". Mungkin kalimat seperti itu ada dalam pikiran anda dan begitu kuat menyeret anda. Izinkan saya memberitahu anda sesuatu, yang mungkin jarang diberitahukan kepada anda oleh para mentor anda : "Tuhan itu pemberi cuma-cuma BUKAN pemurah". Anda kaget, tenanglah, maksud saya, jika anda berkata Allah itu pemurah, artinya Dia memberi harga untuk setiap pemberian-Nya, dan tentunya Dia sedang menjual sesuatu pada anda meskipun murah, dan untuk memilikinya anda harus membayar--mungkin ini alasan kenapa ada rumusan "Bayar Harga".
Tapi pahamilah, saya tidak memaksakan konsep ini pada anda. Konsep ini adalah keGRan saya dengan Tuhan yang sangat baik itu.

Ok. Cukup basa-basinya^^ Saat ini saya ingin berbagi dengan anda tentang bermegah atau kemegahan kita atau katakanlah kebanggaan  kita
.
Apa yang anda banggakan hari-hari ini? Pekerjaanmu? gelarmu? hartamu? pencapaianmu ? atau mungkin pacarmu ?(hay anak muda jika itu benar, anda harus memikirkan lagi tentang hubunganmu itu^^), atau mungkin kecanggihan teknologi dan kemajuan kota ?( saya sering mendengan warga kota ini membanggakan  kota yang semakin berkembang). Apa kebanggaanmu ? Apa yang membuat anda bermegah?
Saya menjelajah Alkitab, dan ada bagian di dalamnya yang membuat saya menghabiskan waktu cukup lama untuk memikirkannya.

Yer 9 23 - 24
Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah,baiklah bermegah karena yang berikut : bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN  yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN." 

Untuk menjawab apa kebanggan yang sejati itu, saya kira ayat di atas cukup memberi anda pengertian dan mendapatkan GOALnya. 

(23) Beginilah firman TUHAN: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya 

Jujur saja, dahulu saya sangat merasa bangga saat saya bisa mencapai sesuatu yang baik atau berprestasi. Saya masih ingat, saat saya menjuarai Olimpiade Alkitab se - Sulut beberapa tahun yang lalu itu hanyalah salah satunya, itu suatu kebanggaan bagi saya. Dengan itu saya dikenal banyak orang. Tapi dalam proses pendewasaan saya, sekarang saya mengerti bahwa hal itu saya peroleh dengan kekuatan saya sendiri. 
Saat menemukan ayat di atas, saya seakan ditampar sangat keras. Syukur kepada Allah, Dia tidak menampar saya. Saya ditampar oleh pemahaman saya, ketakutan saya akan Allah yang keras dan suka menghukum. Dalam hal ini saya ingin anda tahu dengan pasti bahwa Allah tidak keras dan Allah tidak pemarah. Dia bukan oknum yang senang menghukum.

Dari ayat di atas (23), informasi yang diberi bagi kita adalah jangan bermegah berdasarkan apa yang bisa kita usahakan. Jangan bermegah berdasarkan kemampuan atau kekuatan kita sendiri. Jangan bermegah dengan perbuatan baik anda. Saya bertanya-tanya, kenapa Tuhan tidak mau kita bermegah berdasarkan kemampuan diri kita?. Apakah Tuhan tidak senang jika kita bangga karena prestasi kita?
Dalam perenungan saya, jawaban pun datang. Tuhan senang dengan prestasi anda. Tapi Dia tidak ingin anda mengandalkan kekuatan anda sendiri serta kemampuan anda.  

"Lalu untuk apa kemampuan diberikan pada kita?" Jika itu pertanyaan yang harus dijawab, izinkan saya membagi apa yang saya pahami bagi anda.
Kemampuan kita adalah cermin untuk menyatakan diri kita sendiri. Kemampuan kita dalam satu hal adalah ketidakmampuan dalam banyak hal lainnya. Hanya Allah yang mampu dalam segala hal. Apa anda menemukan sesuatu ? Yang saya maksudkan adalah, kemampuan manusia kita terbatas. Kenapa Tuhan membatasinya? Karena Ia ingin anda bergantung sepenuhnya pada kemampuanNya. Coba baca lagi ayat di atas. Saya memberi aksen (menebalkan hurufnya) pada beberapa kata. (Mungkin tadi anda melewatkannya). Tanpa bermegah akan kebijaksanaan anda, anda tetaplah orang yang bijaksana. Tanpa bermegah pada kekuatan anda, anda tetap orang kuat. Tanpa bermegah pada kekayaan anda, anda tetaplah orang kaya. Artinya, Allah ingin anda bijaksana, kuat dan kaya. Dia begitu peduli dengan semua itu.Tapi kebijaksanaan, kekuatan dan kekayaan anda terbatas. Bergantung sepenuhnya pada Allah yang Maha bijaksana, Maha kuat dan Maha kaya itu. Jangan bermegah karena pencapaian anda.

"Apakah orang percaya tidak boleh bermegah ?" Boleh. Ini serius. Saya bersungguh-sungguh menulis ini buat anda. Mari menyelam bersama saya pada bagian selanjutnya.

(24) tetapi siapa yang mau bermegah,baiklah bermegah karena yang berikut : bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah TUHAN  yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi; sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN.

Bagian awal, Tuhan memberi anda sesuatu : jangan bermegah dengan diri anda, pencapaian anda, kemampuan anda. Pada bagian ini, ada yang lebih indah dari itu.
Saya rindu anda memahami ini dengan baik dan melihatnya sejernih mungkin. 
Jika orang percaya boleh bermegah, apakah kemegahan itu? apa yang menjadi kebanggaan anda ?

1. Memahami. 
Apa yang harus dipahami, adalah hal penting yang perlu anda ketahui. Taukah anda, bahwa ada banyak  orang percaya yang salah paham. Bob George menulis dalam bukunya "Yesus Mengubah Segalanya" bahwa sekarang ini orang percaya sedang kebingungan. Dan benar saja, mungkin anda juga salah satunya. Bingung apakah Tuhan itu baik atau jahat. "Allah dalam Perjanjian Lama jahat, tapi pada Perjanjian Baru dia telah berubah menjadi baik " pernahkah anda dengar kalimat seperti itu? Tahukah anda bahwa Allah tidak berubah ?

Mal 3 : 6 " Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah---". 

Allah tidak berubah, lalu mengapa ada pemahaman bahwa dalam PL Dia jahat dan menjadi baik dalam PB ? Sudahkah anda menyadari betapa pentingnya “memahami” itu?. Kebanggaan orang percaya adalah memahami. Apa yang harus dipahami ?
"bahwa Akulah TUHAN  yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi".

Allah rindu anda memahamiNya dengan tepat. Pahamilah bahwa Tuhan itu baik. Dia mencintai anda tanpa syarat. Pahamilah bahwa mata Allah tertuju pada anda. Pahamilah bahwa Allah tidak  pernah merancangkan sesuatu yang buruk bagi anda. Saya heran, mengapa ada orang yang percaya bahwa Tuhan membuat seseorang jatuh sakit demi pertobatan, atau membuat seseorang kecelakaan agar terjadi pertobatan. Parahnya orang kristen sepakat berkata bahwa itulah harga yang harus dibayar oleh seseorang karena dosanya.

Saya ingin anda tahu hal penting ini : karena kasihNya pada anda, Anak-Nya yang sangat dikasihi diserahkan sebagai korban sempurna bagi anda.Hukuman atas dosa telah terjadi pada tubuh Yesus. Dan di  atas kayu salib dalam kesakitanNya, dan keadaan kesulitan bernafas, Ia memaksakan diri-Nya dan berseru : SUDAH SELESAI. Dan pernyataan itu  harusnya membuat anda membuang pemahaman bahwa Allah harus mencelakakan anda karena dosa, atau membuat anda jatuh  sakit karena dosa. Anda menyadari sesuatu ? Berapa lama anda telah tertipu ? Anda berhak bertanya pada mentor anda tentang itu.  Allah itu baik. Tanpa pemahaman yang tepat tentang  Allah anda tidak akan mengalami kemenangan, keberhasilan, keindahan anda. Jika seorang lelaki berjuang demi mendapatkan seorang gadis, alsannya adalah karena gadis itu telah memikat hatinya. Jika Allah mengorbankan diri-Nya demi anda..anda tentu tahu alasannya kan ? Ya. Anda memikat hatiNya.

Saat anda memahami bahwa anda sangat dikasihi Allah, itulah kemegahan sesungguhnya. Saat anda memahami bahwa Allah sangat mengasihi anda, mau memberkati anda, mau menghadapkan wajahNya pada anda, memeluk anda, itu kemegahan sesungguhnya.Dan saat ini anda patut bermegah, karena ketaatan Yesus, anda menerima kebaikan Allah itu secara cuma-cuma. Ingat saya berkata : Allah itu pemberi cuma-cuma.

2. Mengenal
Saat anda memahami Allah dengan tepat. Allah yang baik, yang mencintai, yang tidak memurkai anda, yang menerima anda apa adanya, anda akan benar-benar bisa mengenalNya. Mengenal Dia adalah kemegahan sejati orang percaya. Mengenal apa ? Jawabannya masih sama "bahwa Akulah TUHAN  yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi. 
 Mengenal Allah berdasarkan pemahaman yang tepat. Allah  yang sangat baik.

Mari menyelam semakin dalam.

Kata "mengenal" pada ayat ini (24), diterjemahkan dari bahasa Ibrani "YADA" yang berarti mengenal, mengetahui, kenal, tahu. Tapi apakah "mengenal" yang dimaksud ?
Kata "YADA" juga diterjemahkan dengan kata "bersetubuh" dalam Kejadian 4 : 1 (Anda harus mengeceknya^^). woow..dalamnya penyelaman kita^^.

"Mengenal" dalam ayat di atas berarti mengalami Allah, menikmatiNya, memiliki hubungan yang intim dengan Allah layaknya suami istri. Jika anda masih  salah paham tentangNya, saya pastikan anda tidak bisa menikmatiNya. Yang ada hanyalah rasa tidak layak anda, pemahaman bahwa Allah jahat, menghukum setiap perbuatan anda yang menyimpang, membuat anda bersembunyi. Jika anda pernah membaca kisah kejatuhan Manusia di taman eden, anda pasti tahu apa yang saya maksud.

Jika anda telah menikah, anda tentu tahu apa maksud dari kata "bersetubuh". Saya belum menikah, tapi saya pernah terjerumus dalam hal itu. Saya cukup paham akan hal itu. (Anak muda, jangan pernah berpikir bahwa saya melegalkan anda melakukan itu sebelum menikah!!!).

"Mengenal" Allah artinya mempercayaiNya, menikmatiNya, bersamaNya, berhubungan denganNya. Ketika anda bersamaNya, milikNya juga milik anda. KasihNya melingkupi anda. KemuliaanNya menaungi anda.
Allah ingin anda memahamiNya dengan benar dan menikmatiNya.
Allah yang mencintai anda. Allah yang memberkati anda. Allah yang merindukan anda.
Saya begitu terharu dengan Dia. Dan sadar bahwa Allah yang baik itu begitu mencintai saya, membuat saya bermegah dan bangga.

Rasul Yohanes bermegah dalam kasih Yesus, sehingga dengan bangganya ia menulis "murid yang dikasihi Yesus" untuk menggantikan dirinya pada setiap suratnya.
Bermegah dalam Kristus, Bermegah akan kasih Allah yang ajaib.
Bermegah karena sadar Allah yang baik itu berpihak pada anda.
Allah ingin anda bermegah. Bermegah karena kasihNya bukan karena kasih anda. Karena kebijaksanaanNya bukan kebijaksanaan anda. Karena kekayaanNya bukan kekayaan anda. Karena kekuatanNya bukan kekuatan anda. 
Bermegahlah^^ Ini waktunya anda bagi  anda.
Anda objek kasih Allah.
Anda objek berkatNya.

Bagian terakhir..ini penting bagi anda yang punya cita-cita ingin menyenangkan Tuhan atau menyukakan hati Allah, seperti yang tekankan para legalis yaitu melalui perbuatan baik, ritual keagamaan, displin rohani dan lainya. Kutipan pendek dari bagian akhir ayat di atas mungkin akan mengejutkan anda tapi sekaligus memerdekakan anda ( saya berharap demikian).

“semuanya itu Kusukai, demikianlah firman TUHAN

Apa itu ? Apa yang disukai Allah ? Kebijaksanaan anda? Kekuatan anda? Kekayaan anda? Ayolah, itu semua pemberianNya secara cuma-cuma bagi anda. Lalu apa ?
Semua itu Kusukai = Memahami dan Mengenal, bahwa Akulah TUHAN yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi.
Saya kira bagian  ini sangat jelas. Kemegahan orang percaya adalah ketika ia percaya bahwa Allah sangat baik baginya, mencintainya tanpa syarat, memberkatinya, merindukannya, dan memberi semua yang terbaik baginya. Dan semua itu Kusukai kata TUHAN.

Selamat Bermegah^^
Yesus For Ngana ^^

Selasa, 20 Oktober 2015

KEBAHAGIAAN

Shalom.
Semua orang ingin bahagia. Anda juga kan?
Di era sekarang ini, banyak hal diajarkan untuk bisa bahagia. Para motivator berbicara tentang langkah-langkah mencapai kebahagian. Entah dalah hal finansial, kesehatan, dan lain-lain.

Apa itu kebahagiaan sejati ?
Anda bisa jadi orang terkaya di bumi ini, tapi benarkah itu kebahagiaan sejati ? bagaimana jika anda kaya tapi sakit kanker otak stadium tiga ?. Atau bagaimana jika anda sehat, tapi anda orang termiskin di bumi ini ? Ayolah, di bumi ini uang berbicara sangat kuat. Bagaimana ? apakah itu semua kebahagiaan ?

Saya ingin  anda tahu sesuatu. Ini jauh lebih penting dibandingkan dengan kekayaan dan kesehatan anda hari  ini. Jika anda sadar bahwa di bumi ini kita hanya sebagai musafir, anda tentu paham bahwa hidup di bumi bukan tujuan akhir anda.

Perhatikan ini :
Roma 4 : 8 TB "berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya." 

Jika anda kesulitan memahami ayat ini, mungkin terjemahan di bawah ini akan membantu anda.
Roma 4 : 8 WBTC Draft "Dan bila Tuhan menerimanya seperti orang yang tidak berdosa, betapa bahagianya orang itu."

Anda menemukan sesuatu ? Jika anda telah menemukannya, anda pasti berbahagia. Saya tidak memberi anda aturan main atau beberapa langkah agar bahagia. Saya bukan seorang motivator. Anda perlu lebih dari sekedar langkah dan aturan.

"Berbahagialah manusia" Jika anda pernah bertanya, apakah Tuhan peduli dengan kebahagiaan anda, maka anda pantas mendapatkan jawabannya saat ini. Dia peduli dan bahkan sangat ingin anda bahagia. Tetapi tahukah anda, Dia punya cara yang elegan agar anda benar-benar berbahagia? Jika anda tidak tahu, teruslah membaca^^.

"Kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan". Saya ingin anda tidak salah paham dengan ayat ini. Tuhan menghitung dosa!!! Dosa masa lalu, hari ini dan di masa akan datang, semuanya dihitung  olehNya. Anda pemabuk,  perokok, pezinah, pemberontak, pembunuh, pencuri dan lain-lain. Semua dihitung. Mungkin anda bertanya, lalu bagaimana saya bisa bahagia jika itu kenyataannya ? Tenanglah. Sebelum solusi datang, saya ingin memastikan anda tahu masalahnya. Bahkan semua kebaikan anda tidak cukup mengimbangi kejahatan dan pelanggaran anda. Dan semua itu dihitung.

"kepadanya". Bagian ini mungkin sering terabaikan oleh anda. Bersiaplah menikmati kebahagiaan anda.
Semua kejahatan anda, semua pelanggaran anda, semua dosa anda, telah dihitung Tuhan, dan ternyata sangat banyak (saya tidak menghakimi anda, saya juga diberi pernyataan yang sama dengan anda.). Dan percayalah karena semua itu anda pasti binasa. Tapi....are you ready ??^^
Ayat di atas menyatakan bahwa "kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya". Wow..Amazing. Saya kagum saat menulis ini bagi anda. Semua kejahatan anda yang telah dihitung : sangat banyak, sehingga anda terancam  binasa. Tetapi Tuhan, setelah menghitungnya, tidak membebankannya pada anda. Artinya, jika ada yang dihukum karena dosa anda, itu bukan anda, tetapi orang lain. Agar anda tidak bertanya-tanya siapa orang itu. Bacalah dengan seksama bagian dibawah ini :

Yesaya 53 : 4 : 6
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya  , dan kesengsaraan  kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi dia tertikam   oleh karena pemberontakan  kita , dia diremukkan  oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh . Kita sekalian sesat seperti domba , masing-masing kita mengambil jalannya  sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian. 

Ada bagian yang  sangat indah  disana : "ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya" artinya agar anda selamat, ada orang yang harus dihukum menggantikan anda. Percayalah, ganjaran itu membawa kematian bagi anda, namun karena tidak ditimpakan pada anda, maka anda selamat. Siapa oknum yang telah ditimpakan kesalahan anda ?

1 Korintus 15 : 3 TB "Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci,"
Jika anda juga sulit memahami ayat di atas, bacalah terjemahan berikut :
1 Korintus 15 : 3 TSI "Karena saya sudah menyampaikan kepada kalian berita yang paling penting yang sudah saya terima— yaitu bahwa Kristus Yesus sudah mati untuk menanggung hukuman akibat dosa-dosa kita— seperti yang tertulis dalam Kitab Suci." 

Yesus telah mati bagi anda. Dosa, kejahatan dan pelanggaran anda yang banyak itu telah diperhitungkan kepadaNya. Bapa menyerahkan AnakNya yang terkasih demi anda. Di kayu salib, terjadi penghukuman atas dosa anda. Di kayu salib terjadi pendakwaan terhebat karena pelanggaran anda. Di kayu salib telah terjadi penderitaan anda, kematian anda. Hasilnya, anda diampuni. Anda bisa bebas dari hukuman. Yesus kesakitan, tubuhNya hancur sehancur-hancurnya, darahNya tertumpah bagi anda.
2 Korintus 5 : 21 BIS "Kristus tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus." 
Di kayu salib, Yesus mati sebagai anda. Tujuannya, agar anda merdeka. Agar anda bahagia, dan menikmati Allah dalam hubungan yang  indah layaknya hubungan yang Adam nikmati di Taman Eden dahulu.
Saya begitu  berbahagia mengabarkan hal ini pada anda. Saya tahu anda bahkan lebih berbahagia dari pada saya. Kebahagiaan sejati adalah saat anda sadar akan Kristus. Saat anda tahu bahwa kini Allah senang dengan anda, bukan berdasarkan ketaatan anda, melainkan ketaatan Yesus. Bukan karena kebenaran anda, tapi karena kebenaran Kristus. Anda sangat dicintai Allah. Saat Bapa melihat anda, Ia melihat kebenaran AnakNya dalam anda. Mungkin saat ini anda telah kelelahan karena berjuang menjadi  orang yang dicintai Allah, atau mungkin anda telah bekerja keras demi mendapatkan berkat Allah. Saat ini alami kemerdekaan anda. Anda dicintai tanpa syarat. Anda diberkati, karena Dia mencintai anda.

Kebahagiaan sejati, saat anda sadar bahwa karena iman akan Yesus, anda adalah orang benar, anda adalah orang  kudus, anda adalah orang yang diurapi. Anda istimewa. Anda berharga di mataNya.

Selamat menikmati kebahagian anda.

Yesus For Ngana^^