Kamis, 03 September 2015

"MENCURI PERHATIAN ALLAH" ?

Shalom.

Beberapa waktu yang lalu, saya menghadiri ibadah raya di suatu aliran gereja. Dan tema khotbah saat itu adalah "Mencuri Perhatian Allah". Bahasan khotbah adalah tentang bagaimana cara kita mendapat perhatian Allah.
Berdasarkan latar belakang ini maka saya membuat tulisan yang berjudul  :
" "Mencuri Perhatian Allah" ? ".

Tentunya adalah hal yang penting bagi setiap kita untuk mengerti topik ini.
Roma 10:17 (TB)  Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Karena apa yang kita dengar tentu akan berpengaruh pada kita, dalam hal ini tentang pandangan kita terhadap Allah.
Sebelumnya, percayalah bahwa Allah adalah Kasih. Dan Allah mencintai tanpa syarat.

Apakah Allah tidak perhatian?
Jika ada ungkapan mencuri perhatian Allah , berarti Allah pernah tidak perhatian atau mungkin memang tidak perhatian sejak semula. Tapi benarkah demikian. Jika anda seorang Kristen yang kritis, pasti pertanyaan di atas akan segera timbul di benak anda saat mendengar ungkapan Mencuri perhatian Allah.

Mencuri dalam KBBI berarti mengambil milik seseorang tanpa izin atau dengan tidak sah. Justru jika kita mencuri perhatian Allah, bukankah itu pelanggaran? (Kerangka berpikir sangat sederhana)

Faktanya adalah manusia sangat diperhatikan Allah. Tidak ada hal negatif apapun yang membuat Allah memalingkan perhatiannya terhadap manusia. Dosa bahkan tidak membuat Allah alergi dengan manusia.

Ambillah Alkitab anda dan bacalah Kejadian 1. Dari sana kita akan temukan fakta bahwa segala sesuatu dipersiapkan Allah, dan setelah semuanya siap, manusia pun diciptakan Allah. Jika manusia diciptakan dihari pertama, apa yang akan dia nikmati? Allah menyediakan yang terbaik bagi manusia ciptaanNya. Allah memperhatikan manusia. Itu memang bagianNya.

Kejadian 2:16-17 (TB)  Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas,
tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Apa yang anda pahami dari ayat ini? Kebanyakan kita mendengar kebohongan agamawi dari bagian ini. Kebohongan bahwa Allah yang menyebabkan kematian adam. Benarkah?
Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, dan jika hanya satu pohon yang dilarang, itu artinya ada banyak pohon yang tetap bisa dinikmati.
pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Apakah ini ancaman dari Allah? Bagi kaum agamawi, Ya. Tapi bagi saya, Tidak. Allah adalah kasih dan Dia tidak akan menyangkali jati diriNya, Dia tidak mengancam siapapun. Ayat ini bahkan berbicara tentang Allah yang begitu care pada adam(saya dan anda juga). Allah yang peduli , memperingatkan adam tentang dampak buruk jika ia memakan buah pohon itu. Anda lihat, betapa Allah begitu memperhatikan kita.

Kejadian 3:9 (TB)  Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"
Apakah tujuan Allah datang di taman Eden kala itu? Banyak yang menganggap bahwa Allah datang untuk menghukum, memarahi dan memurkai Adam. Tapi bagaimana hal itu bisa terjadi jika natur Allah adalah Kasih?. Lalu apa? Anda harus melihat ini dengan jelas, agama merusak citra Allah yang penuh kasih itu.
Sebelum dosa menguasai manusia, Allah dan manusia ada dalam hubungan yang sangat berkualitas. Allah senang berada di taman itu, menikmati hubungan itu bersama oknum yang sangat dikasihiNya. Saat adam jatuh, Allah datang, karena itu adalah kesenanganNya. Apa Allah tidak tahu bahwa adam berdosa? Allah tahu, Dia Maha Tahu. Tapi lihatlah, bahkan dosa tidak menghentikan Allah menyatakan kasihNya. Allah sangat perhatian, sehingga Ia mencari adam.
Saat adam jujur terhadap kejatuhannya, dalam ketelanjangannya, Allah mengenakan jubah baru baginya. Allah begitu perhatian. Allah tidak pernah memalingkan diri dari kita. Bahkan dosa tidak membuat manusia kehilangan perhatian Allah.

Mencuri Perhatian Allah ?
Setelah apa yang saya uraikan di atas secara singkat. Apakah perlu mencuri perhatian Allah?.
TIDAK PERLU. Tapi? Bukankah kita harus hidup benar agar Allah memberkati kita?. Pertanyaan seperti ini muncul berdasarkan pemahaman yang keliru.
Sejak awal, Allah memperhatikan kita.
Sejak awal Dia memberkati kita.
Mata Tuhan tertuju pada orang benar BUKAN pada orang yang hidup benar. Perbedaannya sangat tipis, karena itu tenangkan diri anda sejenak, sehingga tidak kehilangan esensinya.
Apa bedanya orang benar dan orang yang hidup benar? Sederhana,orang benar adalah STATUS (Pemberian) sedangkan orang yang hidup benar adalah KONDISI (pencapaian). Pertanyaannya adalah, se-benar apakah hidup yang benar itu? Jawaban sederhananya adalah se-benar apa yang anda jalani. Apakah hidup anda sudah benar? Jika saya harus menjawab, saya akan menjawab hidup saya tidak benar. Saya tidak mengeluh tapi saya hanya mengungkapkan sejujurnya tentang keberadaan saya.
Orang benar adalah yang dipandang benar. Statusnya benar.

Cara mencuri perhatian Allah?
Dalam khotbah itu, pengkhotbah berkata bahwa agar diperhatikan Allah harus hidup benar, harus hidup kudus, harus rajin berdoa dan rajin membaca firman.
Taurat modern (saya senang istilah ini). Jemaat diberi kuk, dan kuk ini melelahkan. Kebenarannya ialah Allah selalu bergerak bagi kita, bahkan sebelum kita menyadari perlu melakukan sesuatu.

Roma 5:6, 8 (TB)  Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah.
Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.
Saya senang ayat ini, karena dari ayat ini saya mengerti bahwa tidak perlu rumusan agar dicintai Allah atau diperhatikan Allah. KenyataanNya Allah begitu mencintai kita sehinga Ia tidak bisa tidak perhatian pada kita.

Berdoa tidak mengubah Allah.
Baca Alkitab tidak mengubah Allah.
Maleakhi 3:6 (TB)  Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah, dan kamu, bani Yakub, tidak akan lenyap.
Ibrani 13:8 (TB)  Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selama-lamanya.

Sayangnya banyak orang menggunakan ayat - ayat di atas tapi tidak percaya.
Allah tidak berubah, kasihNya tidak berubah, perhatianNya tidak berubah.
Standart perbuatan kita tidak mengubah Allah. Sebelum kita bertobat kita sudah diperhatikanNya.
Jika begitu, mengapa mencuri perhatian Allah?

Kadang, khotbah menjadi racun bagi otak kita, sehingga membuat kita salah paham tentang Allah.
Hidup dalan kekudusan BUKAN hidup untuk kekudusan. Saya kira anda paham perbedaan kedua kata tersebut : dalam dan untuk.

Anda diperhatikan Allah selamanya.
Dicintai Allah selamanya.

Salam.
YESUS for Ngana^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar