Shalom.
"Doa Bapa Kami adalah Doa Sempurna".
Pernahkah anda mendengar kalimat itu diucapkan?
Pernahkah anda mendengar kalimat itu diucapkan?
Jika saya bertanya, "Apa sebab doa itu disebut doa sempurna?", pasti jawaban terbanyak ialah "karena doa itu adalah doa yang diajarkan oleh Yesus". Mungkin anda juga akan menjawab seperti itu jika pertanyaan diatas diperhadapkan pada anda.
Sepanjang sejarah gereja, Doa Bapa Kami dianggap doa yang sakral, karena diajar langsung oleh Yesus. Dan tentu inilah perangsang munculnya opini bahwa doa Bapa Kami adalah doa sempurna. Ada pun hal yang paling mengherankan ialah ketika doa Bapa Kami selalu disertakan atau lebih tepatnya dipakai sebagai doa penyempurna dari serangkaian doa yang diucapkan yang biasa kita kenal dengan syafaat.
Doa Bapa Kami, Doa Sempurna?
Pertanyaan ini perlu dijawab, demi mengatasi masalah kultus ritus (dalam hal ini doa Bapa Kami), dimana sebagian besar orang menganggap jika tidak dilengkapi dengan doa Bapa Kami, maka doa tersebut tidak sempurna.
Pertanyaan ini perlu dijawab, demi mengatasi masalah kultus ritus (dalam hal ini doa Bapa Kami), dimana sebagian besar orang menganggap jika tidak dilengkapi dengan doa Bapa Kami, maka doa tersebut tidak sempurna.
Matius 6:9-13 (TB)
Karena itu berdoalah demikian:
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami,
seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan,
tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
[Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa
dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.]
Doa diatas adalah doa yang diajar Yesus pada murid-murid, yang belakangan disakralkan, bahkan dihubung-hubungkan dengan alam spiritual,dunamisme dan lain sebagainya.
Apakah ini doa sempurna? TIDAK.
Coba berhenti sejenak, dan renungkan. Apakah standart penilaian kesempurnaan(dalam hal ini Doa Bapa Kami) itu? Apakah kata-katanya saat diucapkan? Atau sikap hati? Atau fokus atau apa? Saya(dahulu) sering berdoa dengan doa Bapa Kami,tapi percayalah saya pernah tidak serius dalam doa ini. Apakah itu tetap sempurna?
Coba berhenti sejenak, dan renungkan. Apakah standart penilaian kesempurnaan(dalam hal ini Doa Bapa Kami) itu? Apakah kata-katanya saat diucapkan? Atau sikap hati? Atau fokus atau apa? Saya(dahulu) sering berdoa dengan doa Bapa Kami,tapi percayalah saya pernah tidak serius dalam doa ini. Apakah itu tetap sempurna?
"Doa ini diajar oleh Yesus". Tapi mari berpikir lebih cerdas lagi.
Taukah anda bahwa ada banyak hal yang diajarkan Yesus selama masa hidupNya di bumi? Dan jika saya menulis semuanya, mungkin anda akan mulai menangisi diri anda karena menemukan kenyataan bahwa anda gagal.
Contoh sederhana :
Matius 5:29-30 (TB) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Matius 5:29-30 (TB) Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Ayat ini adalah ajaran Yesus. Berarti sempurna yah. Tapi kenapa anda tidak melakukannya? Jangan munafik. Mata dan tangan anda pernah melakukan yang tidak baik (saya juga pelaku kok^^).
Banyak hal lain yang diajar Yesus, dan doa yang oleh banyak orang disebut Doa Bapa Kami, hanya salah satunya.
Rumusan Doa bukan esensi. Yabes tidak berdoa dengan rumusan yang muluk-muluk,bahkan rumusan Doa yang diajar Yesus belum ada (karena Yesus belum ada di bumi saat itu),tapi doa Yabes dijawab. Doa Nehemia untuk bangsanya, Doa Hana, Doa Daud dan yang lainnya bahkan tidak mengenal rumusan Doa Bapa Kami. Dalam hal ini tentu kita perlu memperluas jangkauan berpikir kita.
Banyak hal lain yang diajar Yesus, dan doa yang oleh banyak orang disebut Doa Bapa Kami, hanya salah satunya.
Rumusan Doa bukan esensi. Yabes tidak berdoa dengan rumusan yang muluk-muluk,bahkan rumusan Doa yang diajar Yesus belum ada (karena Yesus belum ada di bumi saat itu),tapi doa Yabes dijawab. Doa Nehemia untuk bangsanya, Doa Hana, Doa Daud dan yang lainnya bahkan tidak mengenal rumusan Doa Bapa Kami. Dalam hal ini tentu kita perlu memperluas jangkauan berpikir kita.
Doa Bapa Kami, Perlukah?
Doa ini tidak lebih istimewa dari yang lain. Bahkan jika anda baca Matius 6, anda akan temukan fakta bahwa orang-orang berdoa dengan bahasa yang muluk-muluk,bertele-tele, dsb. Dan Yesus berkata, "karena itu berdoalah demikian". Alangkah lebih tepat jika anda berdoa hanya dengan doa ini (Doa Bapa Kami). Simple, sederhana, tepat sasaran.
Doa ini tidak lebih istimewa dari yang lain. Bahkan jika anda baca Matius 6, anda akan temukan fakta bahwa orang-orang berdoa dengan bahasa yang muluk-muluk,bertele-tele, dsb. Dan Yesus berkata, "karena itu berdoalah demikian". Alangkah lebih tepat jika anda berdoa hanya dengan doa ini (Doa Bapa Kami). Simple, sederhana, tepat sasaran.
Tapi apakah doa ini diperlukan oleh gereja di zaman Perjanjian Baru ini?
Perlu diketahui, ajaran Yesus sebelum kematianNya adalah ajaran di bawah tuntutan akad lama yaitu Perjanjian Lama Hukun Taurat. Termasuk doa Bapa Kami.
Perlu diketahui, ajaran Yesus sebelum kematianNya adalah ajaran di bawah tuntutan akad lama yaitu Perjanjian Lama Hukun Taurat. Termasuk doa Bapa Kami.
Perhatikan ini :
Matius 6:12 (TB) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Bagian ini favorit saya^^.
Nah, dalam DBK(Doa Bapa Kami), kita meminta ampun (tindakan kita), dengan kemegahan bahwa kita telah mengampuni. Artinya kita diampuni Allah karena kita mengampuni orang lain. Dan hal ini adalah tuntutan akad lama, kita ampuni maka kita diampuni.
Matius 6:14-15 (TB) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Matius 6:12 (TB) dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
Bagian ini favorit saya^^.
Nah, dalam DBK(Doa Bapa Kami), kita meminta ampun (tindakan kita), dengan kemegahan bahwa kita telah mengampuni. Artinya kita diampuni Allah karena kita mengampuni orang lain. Dan hal ini adalah tuntutan akad lama, kita ampuni maka kita diampuni.
Matius 6:14-15 (TB) Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
Hebatnya, setelah kegenapan terjadi, Yesus mati, dosa diampuni, bahkan tidak menunggu kita bertindak. Dan inilah Anugerah.
Galatia 4:4 (TB) Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
Galatia 4:4 (BIS) Tetapi ketika waktunya tiba, waktu yang sudah ditentukan Allah, Ia mengutus anak-Nya, dilahirkan dari seorang wanita sebagai orang Yahudi
Galatia 4:4 (TL) Tetapi tatkala genap masanya, Allah pun menyuruhkan Anak-Nya, yang lahir daripada seorang perempuan, dan yang takluk di bawah syariat Taurat,
Galatia 4:4 (TSI) Tetapi tepat pada waktu yang sudah ditentukan Allah Bapa kita di surga, Dia mengutus Anak-Nya ke dunia ini. Dan sesuai dengan rencana Allah, Yesus dilahirkan oleh seorang gadis seperti manusia biasa, dan sejak kelahiran-Nya Dia hidup menaati seluruh Hukum Taurat.
Galatians 4:4 (NKJV) But when the fullness of the time had come, God sent forth His Son, born of a woman, born under the law,
Saya kira beberapa terjemahan di atas bisa membuat para pembaca mengerti, bahwa Yesus hidup didalam tuntutan Hukum Taurat. Ketentuan ini membuat segala sesuatu yang diajarkan Yesus, beraroma Hukum Taurat. Memang pada beberapa bagian, Yesus mengajar (lebih kepada menubuatkan) hal-hal tentang masa depan. Dan Doa yang diajar Yesus juga, merupakan Doa yang diatur dibawah tuntutan Hukum itu.
Saya pernah bertanya pada sekelompok orang dalam suatu peribadahan (saat itu saya jadi pengkhotbah di situ [ cat : Pengkhotbah yah..bukan Pemimpin. Dari Dia Oleh Dia Untuk Dia dan itu artinya YESUS lah Pemimpinnya] ), Realisasi Perjanjian Baru dimulai dari kitab apa? Dan semua dengan kompak menjawab Matius.
Jika anda punya jawaban yang sama, itu berarti anda juga keliru dan tentu ini berpengaruh dalam hubungan anda dengan Allah. Faktanya Perjanjian harus dimateraikan dengan darah sebagai tanda bahwa Perjanjian dimulai dan berlangsung. Sebelum darah Yesus tertumpah, itu artinya perjanjiannya masih lama. Dari sini kita mengerti bahwa PB dimulai setelah peristiwa Salib dan realisasinya di Kisah Para Rasul.
Saya pernah bertanya pada sekelompok orang dalam suatu peribadahan (saat itu saya jadi pengkhotbah di situ [ cat : Pengkhotbah yah..bukan Pemimpin. Dari Dia Oleh Dia Untuk Dia dan itu artinya YESUS lah Pemimpinnya] ), Realisasi Perjanjian Baru dimulai dari kitab apa? Dan semua dengan kompak menjawab Matius.
Jika anda punya jawaban yang sama, itu berarti anda juga keliru dan tentu ini berpengaruh dalam hubungan anda dengan Allah. Faktanya Perjanjian harus dimateraikan dengan darah sebagai tanda bahwa Perjanjian dimulai dan berlangsung. Sebelum darah Yesus tertumpah, itu artinya perjanjiannya masih lama. Dari sini kita mengerti bahwa PB dimulai setelah peristiwa Salib dan realisasinya di Kisah Para Rasul.
Apa hubungan ini semua dengan doa Bapa Kami?
Hubungannya adalah bahwa Yesus yang ada dalam tuntutan Taurat mengajar doa ini dengan pola tuntutan Taurat.
Hubungannya adalah bahwa Yesus yang ada dalam tuntutan Taurat mengajar doa ini dengan pola tuntutan Taurat.
Salah kah berdoa Doa Bapa Kami?
Saya dengan tegas berkata, bahwa berdoa dengan doa Bapa Kami, TIDAK SALAH!.
Yang keliru adalah pemahaman kita. Andai kita paham, harusnya doa-doa kita tidak perlu bertele-tele dan ujungnya doa Bapa Kami di jadikan penyempurna. Itu ke-ngacok-an agamawi menurut saya.
Tetapi juga, jika kita paham, mungkin lebih baik doa ini tidak digunakan, sehingga kita berdoa dengan doa dalam perspektif Perjanjian Baru. Contoh :
Terima kasih atas pengampunan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.
Saya dengan tegas berkata, bahwa berdoa dengan doa Bapa Kami, TIDAK SALAH!.
Yang keliru adalah pemahaman kita. Andai kita paham, harusnya doa-doa kita tidak perlu bertele-tele dan ujungnya doa Bapa Kami di jadikan penyempurna. Itu ke-ngacok-an agamawi menurut saya.
Tetapi juga, jika kita paham, mungkin lebih baik doa ini tidak digunakan, sehingga kita berdoa dengan doa dalam perspektif Perjanjian Baru. Contoh :
Terima kasih atas pengampunan yang telah Engkau anugerahkan kepada kami.
Saat di bawah tuntutan Taurat, Yesus ajar "ampunilah kami, seperti kami mengampuni". Artinya mengampuni dahulu lalu diampuni, maka hari ini dalam Perjanjian Baru, kita dapat dengan berani berkata "aku telah diampuni, bahkan ketika aku belum mengampuni". Mungkin bagi kita yang telah lama diracuni konsep judaisme dalam kekristenan, hal ini adalah keanehan, tapi inilah keajaiban karya salib itu.
Kesimpulan
- Doa Bapa Kami BUKAN Doa sempurna atau penyempurna serangkaian doa
- Yesus mengajar Doa Bapa Kami berdasarkan tuntutan Hukum Taurat
- Doa Bapa Kami, benar, dalam perspektif perjanjian lama
- Menggunakan Doa Bapa Kami, bukan kesalahan atau pelanggaran
- Pemahaman kita akan berpengaruh pada hubungan kita dengan Allah
- Doa Bapa Kami BUKAN Doa sempurna atau penyempurna serangkaian doa
- Yesus mengajar Doa Bapa Kami berdasarkan tuntutan Hukum Taurat
- Doa Bapa Kami, benar, dalam perspektif perjanjian lama
- Menggunakan Doa Bapa Kami, bukan kesalahan atau pelanggaran
- Pemahaman kita akan berpengaruh pada hubungan kita dengan Allah
Dan akhirnya, 1 Tesalonika 5:17 (TB) Tetaplah berdoa.
YESUS For Ngana^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar