Sabtu, 29 Agustus 2015

Telaah Kritis : Pengajaran Baptisan Anak GMIM.

Shalom.

Telaah kritis ini dibuat berdasarkan keingintahuan akan kebenaran. Dan dalam hal ini, kebenaran akan Baptisan yang tidak bisa dipungkiri telah menjadi topik yang terus diperdebatkan oleh banyak kalangan.
Dalam bahasan ini, saya (bukan sebagai warga organisasi gereja, tetapi sebagai kaum akademik ilmu Theologi) mencoba menelaah "ajaran baptisan" yang ada dalam organisasi GMIM. Tentunya ini bukan sebagai sarana menghakimi atau menyalahkan siapapun. Tapi besar harapan saya, dari tulisan ini, kebenaran bisa terungkap, khususnya dalam hal Baptisan.

Berikut ini saya cantumkan ajaran baptisan GMIM dan telaahnya :
[1]Saudara-saudara yang
kekasih dalam YESUS KRISTUS:
Baptisan anak-anak adalah sah menurut kesaksian Alkitab. Sebab perintah Baptisan ditujukan kepada segala bangsa (Mat.28;19-20). Yang dimaksud dengan bangsa bukan hanya orang dewasa tetapi juga anak-anak. Jadi, mengabaikan Baptisan anak-anak, sama halnya dengan mengabaikan perintah YESUS KRISTUS, sebagai Kepala Gereja.
=====
Baptisan Anak sah menurut Alkitab?
Saya mencari dukungan terhadap argumentasi ini dengan menggunakan Alkitab sebagai sumbernya. Tapi saya tidak menemukan itu.
Matius 28:19 (TB)  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Kata "SEMUA BANGSA" menyebabkan adanya argumentasi tersebut. Dalam pengajaran diatas, kata SEMUA BANGSA menunjukkan bahwa anak kecil/bayi pun juga turut masuk didalamnya. Tapi apakah benar itu definisinya?

Kata "SEMUA BANGSA" merujuk kepada seluruh dunia. Artinya Injil harus dibawa keluar dari Yerusalem kepada bangsa - bangsa selain Israel. (Dari Yerusalem..Yudea..Samaria..sampai Ujung bumi - Kis 1 : 8)
Kata ETHNOS berarti bangsa. Bisa juga diartikan benua atau negara lain atau kebudayaan yang lain. Dan yang dimaksud disini adalah Injil harus diberitakan ke segala bangsa.
Ketika kata "SEMUA BANGSA" ditafsirkan secara hurufiah, (karena ada kata SEMUA BANGSA lalu anak kecil juga dihisabkan didalamnya), maka pemahaman atau penafsiran seperti ini akan rancuh ketika kita membandingkan Matius 28 : 19 dengan Markus 16 : 15
Markus 16:15 (TB)  Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
Apakah binatang dan tumbuhn juga perlu dibaptis? Tentu tidak. Tapi ada kata SEGALA MAKHLUK disana. Nah inilah yang saya maksud dengan penafsiran hurufiah. Mengapa binatang tidak dibaptis? Mereka pasti mendengar jika anda bicara tentang Yesus. Tapi mereka tidak mengerti apa yang anda bicarakan. Dan itu sama halnya dengan bayi atau anak kecil.
Mari bandingkan :
"Yang dimaksud segala bangsa ialah termasuk juga anak - anak, jadi mengabaikan baptisan anak sama dengan mengabaikan perintah Yesus Kristus, Kepala Gereja"
Dengan..
"Yang dimaksud dengan segala makhluk ialah juga termasuk binatang. Jadi mengabaikan baptisan binatang sama dengan mengabaikan perintah Yesus Kristus, Kepala Gereja"
Anda bingung? Saya juga.
Persoalannya adalah ketika gereja mengambil Matius 28 itu tanpa mengikutsertakan Markus 16 dalam usaha menafsir, maka terjadi tabrakan yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Apakah baptisan anak sah menurut Alkitab?
Tidak. Mungkin kalimat ajaran gereja itu harus diubah "baptisan anak adalah sah menurut gereja GMIM" , sehingga bisa disebut sah. Sebab Alkitab tidak mengindikasikan adanya baptisan anak kecil atau bayi.

[2]Baptisan adalah tanda perjanjian antara ALLAH dengan orang-orang yang dipanggil-Nya, serta keturunan-Nya. Inilah yang
dimaksudkan dalam Kisah Para Rasul 2:39; “Sebab bagi kamulah janji itu
dan bagi anak-anakmu dan bagi
orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang dipanggil oleh TUHAN
Allah kita.”
=====
Benarkah Baptisan adalah tanda perjanjian yang dimaksud dalam Kis 2 : 39?
Kesalahan pertama bagian ini adalah, ketika pihak gereja menafsirkan Kis 2 : 39 lepas dari konteksnya. (Ada baiknya anda membaca Kis 2 dari awal).
Apakah janji yang dimaksud itu ? Inilah yang harus terlebih dahulu kita cari tahu.
Jika anda membaca Kis 2, anda akan menemukan kisah dimana murid-murid mengalami ketuangan Roh Kudus di kamar loteng Yerusalem, sehingga mereka berkata-kata dalam bahasa asing. Hal ini menimbulkan kegemparan, sehingga ada orang yang menyangka bahwa mereka mabuk. Petrus pun bangkit berdiri dan mulai berkhotbah, menjelaskan apa yang terjadi saat itu.
Kisah Para Rasul 2:33 (TB)  Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.
Apa janji itu?
Roh Kudus dicurahkan. Hal ini adalah penggenapan akan janji Yesus, bahwa murid-murid harus menunggu sedikit waktu lamanya, menantikan janji Bapa.
Nubuatan nabi Yoel tentang janji Allah tentang pencurahan Roh Kudus merupakan acuan khotbah Petrus saat itu.

[3]Baptisan adalah
pengganti sunat sebagai tanda
perjanjian (Kol.2:11-12).
=====
Benar. Baptisan adalah pengganti sunat. Tapi apa maksud dari "Pengganti" ?
Kaum gereja yang melaksanakan baptisan bayi berpendapat bahwa sunat yang dilakukan kepada anak kecil itu juga berarti bahwa anak kecil harus dibaptis. Sekali lagi, tafsiran ini tidak begitu baik.
Kejadian 17:4, 10-14 (TB)  "Dari pihak-Ku, inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa.
Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.
Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu.
Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku."
Jika memperhatikan dengan baik, kita akan mengerti bahwa sunat hanya diperuntukkan bagi laki-laki. Jika tafsiran gereja,bahwa anak kecil disunat, maka anak kecil juga dibaptis( karena baptisan adalah pengganti sunat), maka adalah merupakan penyimpangan ketika gereja membaptis anak kecil perempuan. Dan kenyataannya fakta ini sulit dipertanggungjawabkan oleh gereja.
Lalu apa maksud Baptisan sebagai pengganti sunat? Maksudnya sunat yang adalah materai bagi kaum kepunyaan Allah di zaman Abraham, telah digantikan fungsinya dengan Baptisan. Umat perjanjian baru tidak perlu lagu menyunatkan dirinya secara lahiriah. Lewat Baptisan seseorang termaterai sebagai milik Allah dalam Yesus Kristus.
Dan untuk dibaptis, bukan berdasarkan pada keyakinan orang lain(Abraham menyunat anaknya, suka tidak suka,mengerti atau tidak, si anak tetap disunat) melainkan pada pemberian diri masing-masing orang ketika Injil telah diperdengarkan.
Roma 2:29 (TB)  Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah. 
Sunat hati lebih penting dibandingkan sunat hurufia atau lahiriah. Dalam bagian kitab PL terdapat banyak ayat yang menyinggung tentang sunat diri..sunat telinga dll. Apa artinya? Sesungguhnya sunat tidak bisa membuat kita layak dihadapanNya. Alasan kenapa Yesus mengenakan semua ketentuan akad lama dalam diriNya ialah agar Dia memenuhi semua syarat bagi kita. Bagian kita adalah terima Dia, memberi diri bagiNya.

[4]Kebanyakan berita Alkitab tentang Pelayanan Baptisan menyaksikan tentang Baptisan Keluarga atau Baptisan seisi rumah (Kisah 16:33; 18:8; 1 Kor.1:16). Itu berarti termasuk anak-anak yang mendapatkan pelayanan Baptisan.
=====
Untuk mengerti ini, rasanya perlu untum kita merenungkan beberapa pernyataan atau pun pertanyaan berikut:
- Yesus mengajar murid-murid, termasuk soal baptisan.
- para rasul paham akan hal ini, dan dengan dorongan Roh Kudus mereka melaksanakan apa yang diajarkan Yesus.
- mungkinkah para rasul membaptis anak kecil?
- benarkah para rasul membaptis anak kecil dalam keluarga?
Mari kita lihat ayat - ayat yang dicantumkan dalam isi pengajaran diatas :
* Kisah Para Rasul 16:33 (TB)  Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
Ketika membaca ayat ini, kita tidak bisa lepas dari konteksnya, baik yang jauh maupun yang dekat. Perhatikan ini :
Kisah Para Rasul 16:30-34 (TB)  Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku perbuat, supaya aku selamat?"
Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."
Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada di rumahnya.
Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka. Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.
Lalu ia membawa mereka ke rumahnya dan menghidangkan makanan kepada mereka. Dan ia sangat bergembira, bahwa ia dan seisi rumahnya telah menjadi percaya kepada Allah.
Rasul memberitakan tentang Yesus terlebih dahulu (ingatlah Matius 28 dan Markus 16 ). Berita itu dikabarkab kepada kepala penjara dan semua yang berada didalam rumah itu. Apakah ada anak kecil? Kemungkinan ada tapi juga kemungkinan tidak. Tapi yang pasti adalah, mereka yang dibaptis adalah mereka yang telah menjadi percaya( menerima Yesus karena pemberitaan injil itu) lalu memberi diri mereka.

* Kisah Para Rasul 18:8 (TB)  Tetapi Krispus, kepala rumah ibadat itu, menjadi percaya kepada Tuhan bersama-sama dengan seisi rumahnya, dan banyak dari orang-orang Korintus, yang mendengarkan pemberitaan Paulus, menjadi percaya dan memberi diri mereka dibaptis.
Kasus ayat ini pun sama dengan ayat yang di atas. Injil disampaikan, dan mereka yang TELAH MENJADI percaya memberi diri dibaptis dan ini tentu bukan hal yang dilakukan oleh bayi atau anak kecil.

* 1 Korintus 1:16 (TB)  Juga keluarga Stefanus aku yang membaptisnya. Kecuali mereka aku tidak tahu, entahkah ada lagi orang yang aku baptis.
Apakah Rasul Paulus membaptis bayi (keluarga Stefanus)? Bandingkan ayat yang mungkin jarang diperhatikan ini :
1 Korintus 16:15 (TB)  Ada suatu permintaan lagi kepadamu, saudara-saudara. Kamu tahu, bahwa Stefanus dan keluarganya adalah orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya, dan bahwa mereka telah mengabdikan diri kepada pelayanan orang-orang kudus. 
Betapa ajaibnya Alkitab itu. Keluarga Stefanus adalah orang yang BERTOBAT (Apakah anda pernah mendengar bayi bertobat?) dan memberi diri mereka MELAYANI (bagaimana dengan yang ini?)

Para rasul membaptis banyak orang tapi tidak terhadap bayi ataupun anak kecil yang tidak mengerti dan tidak berkemampuan mengambil keputusan yang kritis. Para rasul tidak mungkin menyeleweng.

[5]Peristiwa air bah di mana Nuh dan
seisi rumahnya (Kej. 7), diselamatkan, menurut I Petrus 3 : 18 – 22 bagi kita dikiaskan dengan Baptisan yang maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan
jasmani, melainkan untuk memohon
hati nurani yang baik kepada ALLAH.
Di dalamnya terkandung maksud
sebagai kiasan keselamatan berlaku
bagi keluarga termasuk anak-anak.
=====
Catatan penting :
Keluaraga Nuh dalam Kejadian 7 terdiri dari 8 orang yaitu Nuh dan Isterinya (2), Sem dan Istrinya (2) Ham dan Istrinya (2) Yafet dan Istrinya (2). Dan faktanya adalah TIDAK ADA ANAK KECIL apalagi BAYI saat itu dalam keluarga Nuh. Jika kit ingat kisah Nuh, cucu Nuh lahir setelah Air Bah. (Ingat kan?)

[6]Perintah Baptisan terutama diberikan
supaya dilakukan dalam Nama
ALLAH BAPA, ANAK dan ROH
KUDUS.
=====
BAPA, ANAK dan ROH KUDUS bukanlah nama. ALLAH punya nama, dan itu dirahasiakan, sampai akhirnya nama diatas segala nama itu dinyatakan : YESUS.
"Baptisalah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus"
Kata NAMA dalam kalimat itu menggunakan kata ONOMA yang adalah kata tunggal BUKAN kata jamak. Yesus memberi pesan untuk membaptis dengan ONOMA Bapa,Anak dan Roh Kudus, artinya Bapa,Anak dan Roh Kudus punya nama dan nama itu tunggal. (Band. Poin ke 8)

[7]Perhatikanlah bahwa yang
dipersoalkan bukan cara, entah
curah, percik atau selam; tetapi
DALAM NAMA ALLAH.
=====
Saya setuju jika cara bukan persoalannya, sepanjang kita mengerti bahwa memang satu-satunya cara adalah dengan mencelupkan.
Pernyataan gereja, "yang penting dalam nama Allah Bapa,Anak dan Roh Kudus" adalah berdasarkan tafsiran yang keliru. Di bagian sebelumnya, saya menulis bahwa Bapa,Anak dan Roh Kudus bukanlah nama.
Pertanyaan penting yang menjadi acuan berpikir kita ialah, apakah para rasul membaptis dengan menggunakan rumusan "Bapa,Anak dan Roh Kudus? Mungkin pihak gereja akan berkata "Ya", tapi faktanya sepanjang kisah para rasul, baptisan dilakukan bukan dengan rumusan itu. (Baca KPR)
Faktanya yang dipraktekkan para rasul berbeda dengan yang diajarkan gereja. Apakah para rasul salah? Tidak mungkin.

[8]Dibaptiskan DALAM NAMA BAPA menyatakan dan memeteraikan
kepada kita, bahwa Allah Bapa
mengadakan suatu Perjanjian
anugerah yang kekal dengan kita dan
anak-anak-kita dan mengakui kita dan
anak-anak kita sebagai anak-anak- Nya.
Dibaptiskan DALAM NAMA ANAK
memeteraikan kepada kita bahwa
Yesus Kristus menyucikan anak-anak
maupun orang dewasa oleh darah-
Nya dari segala dosa, dan
memasukkan mereka ke dalam
persekutuan kematian-Nya dan
kebangkitan-Nya. Supaya sama
seperti KRISTUS telah dibangkitkan
dari antara orang mati, demikian juga
kita memperoleh hidup (Roma 6:1-5;
Kolose 2:11-12; Markus 10:38;
Lukas 12:50).
Dan dibaptiskan DALAM NAMA ROH
KUDUS memeteraikan kepada kita,
bahwa Roh Kudus hendak diam di
dalam hati kita dan anak-anak kita
agar supaya mereka berakar serta
berdasar pada kasih.
=====
Poin ini berhubungan dengan poin-poin sebelumnya. Saat anda sadar dan paham apa maksud kata ONOMA yang adalah kata tunggal, anda pasti segera akan paham bahwa pembagian-pembagian dalam poin 8 ini adalah kekeliruan dogmatik yang serius.

[9]Dengarkanlah Injil yang di
dalamnya tertulis, bahwa Yesus
Kristus memanggil anak-anak untuk
datang kepada-Nya: Lalu orang
membawa anak-anak kecil kepada
Yesus, supaya Ia menjamah mereka;
akan tetapi murid-murid-Nya
memarahi orang-orang itu. Ketika
Yesus melihat hal itu, Ia marah dan
berkata kepada mereka: "Biarkan
anak-anak itu datang kepada-Ku,
jangan menghalang-halangi mereka,
sebab orang-orang yang seperti
itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya barangsiapa tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti
seorang anak kecil, ia tidak akan
masuk ke dalamnya." Lalu Ia
memeluk anak-anak itu dan sambil
meletakkan tangan-Nya atas mereka
Ia memberkati mereka.
(Mrk.10:13-16).
=====
Saya rasa terlalu memaksakan, ketika ayat ini dicantumkan dalam pengajaran Baptisan. Karena ayat ini tidak mengindikasikan adanya pembaptisan melainkan menumpangan tangan dan berkat yang melaluinya.

[10]JANJI BAPTISAN (Orang tua dan
orang tua Baptisan berdiri)
P : Saudara-saudara yang kekasih
dalam Yesus Kristus, saudara-
saudara telah mendengar, bahwa
Baptisan kudus telah ditetapkan oleh
Yesus Kristus sebagai tanda dan
meterai dari suatu Perjanjian Baru
oleh Allah dengan kita dan anak-anak
kita. Sebab itu patutlah kita memakai
Baptisan itu untuk maksud tersebut
dan bukan karena kebiasaan atau
kepercayaan tahyul.
Agar menjadi lebih nyata, bahwa
saudara-saudara menghendaki yang
demikian dan bersedia mendidik anak
(-anak), saudara-saudara secara
Kristen, maka saudara-saudara
diundang untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang berikut
dengan tulus ikhlas :
1. Apakah saudara-saudara sebagai
orang tua dan orang tua Baptisan
memohon pembaptisan anak (-anak)
saudara-saudara dalam kepercayaan
kepada Allah Bapa, yang Mahakuasa,
Khalik langit dan bumi, dan kepada
Yesus Kristus, Anak Allah yang
Tunggal, TUHAN kita, dan kepada
Roh Kudus ?
2. Apakah saudara-saudara sebagai
orang tua dan orang tua Baptisan
berjanji di hadapan Allah kita dan
Jemaat sebagai saksi-saksi-Nya,
bahwa saudara-saudara akan
mendidik anak (-anak) saudara
sedemikian rupa, sehingga mereka
(dia) akan mengerti arti dan maksud
Baptisan kudus itu dan akan menjadi
orang yang percaya kepada Allah
Bapa dan Anak dan Roh Kudus ?
P : Orang tua, orang tua Baptisan,
apakah jawab saudara-saudara ?
OT+OTB : YA, DENGAN SEGENAP
HATI. AMIN.
=====
Beberapa hal penting dari poin ke 10 ini, yaitu :
- Baptisan dilakukan bukan berdasarkan kesadaran diri dan pemberian diri dari si calon baptis.
- ada hal yang lebih parah lagi yaitu "mendidik mereka---akan MENJADI ORANG YANG PERCAYA kepada Allah dst". Bisakah anda paham akan hal ini? Bagaimana bisa penyimpangan ini terjadi begitu saja? Seseorang yang tidak percaya Yesus bahkan juga tidak mengenalNya dibaptis?

Semoga dari tulisan ini kita bisa melihat apa yang benar.
Tulisan ini sengaja dibuat sangat sederahan dan ringkas, agar tidak terlalu panjang untuk dibaca.
Sekiranya ada kritik atau saran atau mungkin pertanyaan seputar topik ini, ansa bisa menulisnya dalam kolom komentar.

Salam kasih.
YESUS For Ngana.

11 komentar:

  1. apakah babtisan anak itu sah menurut Alkitab?

    BalasHapus
  2. babtisan itu kan sebagai tanda pertobatan, dan tanda untuk mati dan hidup atau mengikut bersama Yesus.
    nah,, apakah anak kecil sudah mengerti tentang ajaran Kristus dan apakah juga sudah mengenal Dosa.??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak anak.juga berdosa.
      Kalau baptisan untuk orang bertobat maka Yesus tidak boleh di baptis karna Yesus tidak bersosa

      Hapus
  3. sayangnya di sini anda tidak memberikan kesimpulan tentang hal itu.. seperti tema ulasan anda yg di atas.. yaitu: Telaah Kritis : Pengajaran Baptisan Anak GMIM.

    mungkin itu saja kritikan saya..
    shaloom.. and GodBlessYou.. :)

    BalasHapus
  4. Terima kasih atas penjelasannya . Saya juga berpikir hal yg sama ttg baptisan di GMIM. Terima kasih atas ilmunya

    BalasHapus
  5. Apakah orang yang tidak dibaptis bisa selamat?

    BalasHapus
  6. kalau babtisan anak (merujuk pada perintah Tuhan bahwa "pergi beritakan firman keujung dunia, yg percaya di babtis" adalah menunjuk pada semua golongan yg percaya akan dibabtis termasuk anak anak...
    tapi Yesus memberikan contoh awal babwa setelah dewasa Dia di Babtis secara selam...
    sya pikir Tuhan kita yg menguasai masa depan akan memberikan nubuatan bahwa Yesus akan dibabtis pada usia anak anak... tetapi nyatanya tidak demikian tidk ada nubuatan dlm PL terkait babtisan... dlm lukas 1 ayat 35 kalau tdk salah, bahwa bayi Yesus di bawa ke bait Allah, kalau kita lihat juga ada ayat yg menyatakam bahwa "Yesus membiarkan anak anak datang kepadaNya walaupun dilarang oleh murid muridnya"...

    ini merupakan dasar bahwa anak anak bukan dibabtis, tetapi "Diserahkan" kepada Tuhan untuk diberkati...
    alkitab berkata : kalau Tuhan yg memberkati siapa yg dapat mengutuk...???
    artinya Iblis pun tidak dapat menjamah anak itu tanpa seijin Allah...
    krn Allah sudah memberkati anak tsbt...
    sekian terima kasih

    BalasHapus
  7. Syalom saudara, saya sdh baca semua pemaparan saudara di atas. Saya bukan dari GMIM, tpi saya jg berasal dari aliran gereja yang menganut paham baptisan anak. Pertanyaan saya satu: Yesus mati untuk semua org, termasuk anak kecil. Dalam arti anak-anak pun beroleh penebusan di dalam Yesus. Lantas mengapa kita harus menghalangi mereka utk menerima baptisan (ada indikasi baptisan itu menyelamatkan, dalam Markus 16:16-terserah anda mau setuju atau tidak).
    Lalu bagaimana dengan anak kecil yang meninggal sebelum dibaptis? Apakah mereka kehilangan kesempatan untuk menerima anugerah Allah/keselamatan yang diterima melalui baptisan?
    Haruskah anak diserahkan? Jika iya, apakah penyerahan anak relevan utk masa kini dan untuk semua kondisi? Apa ajaran Alkitab mengenai penyerahan anak?

    BalasHapus
  8. yang menjadi intinya adalah Anak2 tidak dibaptis tapi fakta alkitab diserahkan kepada Yesus sudah jelas kok diubah-ubah

    BalasHapus